Mohon tunggu...
Sri Nanti
Sri Nanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mother, Teacher and The Best wife.. remehan yang terus belajar memantaskan diri..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

10 September 2022   08:02 Diperbarui: 12 September 2022   09:16 4270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi

"Sebagai seorang pendidik yang sudah mengabdikan diri selama 17 tahun dalam dunia pendidikan, saya masih meyakini dan percaya bahwa tugas dan tanggungjawab seorang pendidik bukanlah perkara yang mudah. Seorang pendidik tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, namun lebih dari itu di pundaknya ada tanggungjawab mendidik sikap dan prilaku peserta didiknya  agar menjadi lebih baik. Pendidikan dan pengajaran itu sejatinya berorientasi pada proses bukan nilai semata, walau pada kenyataan nya sistem pendidikan kita di masa lalu masih berorientasi pada angka-angka. Hal inilah yang terkadang membuat saya lupa bahwa ketika berada di kelas, saya telah sering mengabaikan hak-hak peserta didik untuk bisa tumbuh sesuai kodrat alaminya. Lupa bahwa setiap anak itu berbeda, lupa bahwa tugas utama seorang pendidik itu hanya menuntun agar kodrat alaminya dapat bertumbuh dengan baik. Instansi Pendidikanpun menargetkan ini dan itu, bagaimana peserta didik bagus nilainya, cerdas akademik dan lulus dengan nilai tinggi. Berbagai program diluncurkan sekolah, namun hampir semuanya hanya berorientasi pada nilai dan angka. Saya ikut larut dalam ketidakpahaman, ketika yang ditemukan justru peserta didik yang makin kurang keratifitasnya, rendah motivasi belajarnya dan cendrung menunggu instruksi dari gurunya"

Beda zaman, beda pula tantangannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini telah banyak berdampak pada sistem pendidikan yang menyebabkan perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum pada dasarnya adalah upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah dalam sistem pendidikan itu sendiri. Hal ini karena masih terdapatnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan seperti yang sudah saya refleksikan di atas  sehingga diperlukanlah  revitalisasi kurikulum.

Hadirnya kurikulum merdeka yang digagas oleh kementrian pendidikan adalah sebuah upaya pemerintah untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik. Sebagaimana yang dulu dicita-citakan oleh tokoh nasional pendidikan bangsa kita Bapak Ki Hajar Dewantara. Oleh karenanya penting bagi para pendidik hari ini untuk  memahami  dan mengkaji kembali gagasan pemikiran pendidikan dimasa lalu sehingga bisa menjadi cerminan untuk Menyusun konsep pendidikan dimasa depan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan adalah sebagai tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, artinya pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan sebagai tuntunan tidak hanya menjadikan seorang anak mendapat kecerdasan yang lebih tinggi dan luas, tetapi juga menjauhkan dirinya dari perbuatan jahat. Manusia merdeka merupakan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara, merdeka baik secara fisik, mental, dan rohani. Manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaanya dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang.

Beda zaman, hakekatnya peran pendidik itu tetaplah sama, sabagaimana dulu sudah digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Setelah sedikit mencoba menelaah konsep pemikiran Ki Hajar dewantara tentang pendidikan saya baru menyadari, sebagai pendidik yang hadir ditengah  zaman yang semakin berkembang dengan karakter peserta didik yang semakin kritis, seorang pendidik tidak hanya dituntut mampu menyampaikan materi pembelajaran saja. Namun pendidik  juga harus mampu mengelola pembelajarannya menjadi lebih bermakna, menyenangkan, memerdekakan dan berpusat pada murid.

Diantara strategi yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran  yang berpusat pada murid dan  mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah : 

1).  Seorang pendidik harus mampu mengenali peserta didiknya dengan baik. Setidaknya guru harus mampu menyebutkan karakter umum seperti nama, gaya belajar, kemampuan individual, kebiasaan, motivasi dan hasil belajarnya. 

2). Pendidik harus memiliki gaya mengajar yang variatif, mendukung interaktif kelas, menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk berbagi pengetahuan dengan temannya dan mampu menjabarkan bahan pengajaran dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini pendidik berperan dalam menghubungkan peserta didik dengan sumber belajar yang beragam. 

3). Pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang memiliki relevansi dengan dunia nyata. Bahan pelajaran yang diberikan benar-benar dibutuhkan untuk pembelajaran selanjutnya atau untuk kehidupan mereka dikemudian hari. Bahan pelajaran yang baru  harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. 

4). Pendidik harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun. Yaitu dengan menjadikan lingkungan belajar yang lebih fleksibel dan inovatif dengan memberikan pilihan kepada peserta didik situasi yang paling cocok dan mampu membantu untuk belajar kolaboratif, berkolaborasi dan terlibat dalam pemikiran kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun