Mohon tunggu...
Hendriyan
Hendriyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Mengikuti Geladi Hominisasi

3 Desember 2022   17:36 Diperbarui: 3 Desember 2022   17:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun pertama kuliah ini, saya mendapatkan tugas untuk mengikuti Geladi Hominisasi dari para dosen MKU, sehingga saya mengikuti Geladi Hominisasi 8 yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2022. Sebelum mengikuti acara geladi tersebut, saya mendapatkan tugas pra geladi yang menjadi syarat untuk mengikuti zoom meeting geladi dan diberikan melalui email dan harus dikumpulkan dua hari sebelum zoom geladi dilaksanakan. Tugas tersebut saya kerjakan dan kumpulkan pada hari Kamis, 24 November 2022. Tugasnya menurut saya tidak sulit sehingga bisa diselesaikan dengan cepat dan tidak memakan banyak waktu. Setelah memenuhi syarat yang diberikan, akhirnya pada hari Minggu saya bisa mengikuti zoom meeting Geladi Hominisasi tersebut. 

Sebelum geladi dimulai saya sarapan terlebih dahulu mengingat waktu untuk istirahat pasti tidak banyak seperti saat sedang kuliah. Setelah pembukaan acara selesai akhirnya kami dimasukkan kedalam breakout room masing - masing kelompok untuk berkenalan dan membahas materi yang akan disampaikan untuk presentasi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia geladi. Setelah zoom selesai, pada malam harinya saya mulai mencicil untuk membuat tugas pasca geladi.

Berpikir kritis, menggunakan waktu sebaik mungkin, dan menjalankan komunikasi dengan baik merupakan pembelajaran yang saya dapatkan selama menjalani geladi ini. Dalam kelompok geladi saya ini, saya hanya kenal dengan 1 orang teman saya yang pada akhirnya membuat saya kesulitan untuk berkomunikasi mengenai materi yang akan dibahas nantinya. Namun pada akhirnya kami mulai membuka diri satu sama lain sehingga materi presentasi bisa disampaikan dengan baik. Waktu yang diberikan untuk presentasi pun tidak banyak, hanya 4 menit, sehingga kami dilatih untuk menggunakan waktu sebaik mungkin dan untuk penyampaian materi tidak bisa terlalu banyak. Dari situ kami dilatih untuk berpikir kritis bagaimana cara menyampaikan materi secara singkat, padat, dan jelas.

Kemampuan menggunakan logika dan bahasa sebagai warga negara menurut saya sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara satu belah pihak dan bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Sebagai contoh di masyarakat adalah ketika banyak berita yang tidak benar. Banyak warga Indonesia yang langsung percaya akan sebuah berita tanpa berpikir panjang dan mencari lebih dalam mengenai kebenaran beritanya. Selain itu juga ada kaitannya dengan SARA yang bisa menimbulkan konflik karena penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan. Contoh yang terjadi di masyarakat adalah ketika kaum minoritas seperti kaum tiongkok di Indonesia dikucilkan oleh kaum mayoritas.

Mengikuti Geladi Hominisasi memberikan banyak manfaat bagi saya terutama untuk mengembangkan soft skill saya. Selama zoom berlangsung, saya merasa bahwa kemampuan untuk menggunakan bahasa yang efektif dan mudah dipahami sangat dibutuhkan dalam hidup berbangsa dan bernegara untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik - konflik yang mungkin terjadi. Dalam menyampaikan materi juga dibutuhkan skill untuk berpikir secara kritis. Pemilihan kata yang tepat, keefektifan kata, dan juga apakah kata tersebut mudah dimengerti atau tidak itu semua akan tercapai jika kita kita bisa berpikir secara kritis. Semua itu dikembangkan secara tidak langsung melalui Geladi Hominisasi yang saya ikuti hari itu.

Kemampuan yang saya dapat dari Geladi Hominisasi akan saya terapkan dan kembangkan saat saya menjalani kuliah dan ketika saya sudah memasuki dunia kerja nantinya. Saat sedang dalam situasi perkuliahan, sangat penting untuk menggunakan bahasa yang baku kepada dosen atau siapa pun yang lebih tua dibandingkan kita sesuai dengan etika yang ada. Cara saya untuk mengembangkannya adalah dengan membiasakan diri menggunakan bahasa baku dan mengurangi diri untuk berbicara yang seharusnya tidak perlu dibicarakan. Selain itu juga saya akan berusaha untuk mengembangkan diri dalam mencoba melihat situasi dari berbagai macam perspektif untuk meningkatkan cara berpikir kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun