Mohon tunggu...
Venansya Maulina Praba
Venansya Maulina Praba Mohon Tunggu... Penulis - her name will be fearless

Aesculap '18 Kasmaji '18 ig: @venansya.praba @menantijuni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dedaun Memori

8 Oktober 2020   08:04 Diperbarui: 8 Oktober 2020   15:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: Teruntuk pejuang tangguh dalam hidup

Sore ini

Daun-daun gugur

Dan aku melihat gugur daun itu dari ujung mataku

Semilir angin meniupkan kembali memori itu

dalam sayup-sayup kesepianku

Seonggok batang yang selalu menopang dedaun dan bunga itu laksana ayahku

Wajahmu itu terbayang dalam langkahku

Peluhmu adalah asaku

Dan aku pilu tak melihatmu

Mengayun langkah demi buah hatimu

yang jauh dari matamu

Ayahku..

Lalu aku terdiam menatap sebuah memori yang kaucipta dan kudamba

Sejuta cinta batang untuk menopang dedaun

mengalir di sungai syahdu

Aku tak mampu menahan sungai yang melebar dipipiku

Ayahku..

Kumimpikan lagi jemari yang selalu mengusap rambut hitamku

Demi cinta yang kuluhurkan darimu

Janji apa yang mampu membalas ketulusanmu?

Pedih dalam sanubariku

Cintamu tak mampu mengubur rinduku

Kusimpan dan tak hilang

Namun tak mampu kutahan untuk tak kutatap dalam-dalam

Ayahku..

Dedaun yang kau topang akan menumbuhkan sejuta kembang

Kuharap kau mampu mencium harum kembang

yang ditumbuhkan putri kecilmu yang merindu

sejuta kenangan yang kau cipta

Surakarta, 22 Juli 2015

Venansya Maulina Praba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun