Suatu hari, aku akan rindu langkah kaki yang membara
ditempa kuasa dengan ambisi luar biasa
di antara gugur bunga-bunga Padma
Sedianya datang kereta waktu: menjemputmu
Membawamu menyusuri lorong-lorong cahaya dari mekar bunga yang ditanam sukma kita
Sedang peron-peron terkejut dalam diam
menggigil akan kepergianmu
demikian, aku duduk termangu menunggu peluit tergugu memanggilku
hingga usang stasiun terdiam membeku
melihatku menunggu
Venansya Maulina Praba
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!