Praktik baik dalam konteks pendidikan adalah perilaku, strategi, atau tindakan yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.Â
Praktik baik ini dapat diterapkan di semua tingkatan pendidikan, termasuk di sekolah dan kelas. Beberapa praktik baik yang penting dalam konteks pendidikan adalah:
1. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung: Lingkungan belajar yang aman dan positif sangat penting untuk membantu siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Guru dan staf sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung dengan menyediakan peralatan dan fasilitas yang aman, merespons kebutuhan siswa dengan cepat, dan mempromosikan toleransi dan persahabatan di antara siswa.
2. Memberikan umpan balik yang konstruktif: Umpan balik yang efektif adalah kunci untuk membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan memperbaiki kinerja mereka. Guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dengan memberikan komentar terperinci tentang tugas atau pekerjaan siswa dan menunjukkan bagaimana siswa dapat meningkatkan kinerja mereka.
3. Menyediakan pembelajaran yang aktif dan partisipatif: Pembelajaran yang aktif dan partisipatif adalah salah satu praktik baik yang sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan memotivasi siswa. Guru dapat memberikan pembelajaran yang aktif dan partisipatif dengan melibatkan siswa dalam diskusi, proyek kolaboratif, atau tugas yang melibatkan praktik dan pengalaman langsung.
4. Mengakomodasi perbedaan individu: Setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang unik, dan praktik baik adalah mempertimbangkan perbedaan individu dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengakomodasi perbedaan individu dengan menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, memberikan pengajaran yang beragam, dan menawarkan bantuan tambahan jika diperlukan.
5. Melibatkan orang tua dan keluarga: Orang tua dan keluarga adalah mitra penting dalam pendidikan siswa. Guru dan staf sekolah dapat melibatkan orang tua dan keluarga dengan berkomunikasi secara teratur, memberikan informasi tentang kemajuan siswa, dan mengundang orang tua dan keluarga untuk turut serta dalam kegiatan sekolah dan kelas.
6. Membuat dan menanamkan nilai-nilai universal pada keyakinan kelas.
Untuk menerapkan praktik baik ini di sekolah dan kelas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Pelatihan dan pengembangan guru: Guru dan staf sekolah harus dilatih dan diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkan praktik baik.
b. Pemantauan dan evaluasi: Penting untuk memantau dan mengevaluasi penerapan praktik baik secara teratur untuk menilai keefektifannya dan menemukan cara untuk memperbaiki praktik tersebut.
c. Dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah: Pihak sekolah dan pemerintah
Sebuah Sekolah Guru Penggerak adalah sebuah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melibatkan guru-guru berprestasi dalam memimpin inovasi di sekolah mereka. Beberapa contoh praktik baik yang dapat diterapkan di Sekolah Guru Penggerak adalah sebagai berikut:
Menerapkan kurikulum yang inovatif dan relevan: Guru Penggerak dapat mengembangkan kurikulum yang lebih dinamis, yang menggabungkan praktek-praktek terbaik dengan kebutuhan lokal.Â
Dalam hal ini, mereka dapat menyesuaikan kurikulum dengan kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan dan terkini bagi siswa.
Melakukan pelatihan terus-menerus: Guru Penggerak dapat memberikan pelatihan terus-menerus kepada rekan-rekan guru mereka dalam hal metode pengajaran yang inovatif, teknologi terbaru, atau strategi pembelajaran lainnya. Dengan demikian, guru-guru di sekolah tersebut akan terus meningkatkan kualitas mengajar mereka.
Menerapkan teknologi pembelajaran: Guru Penggerak dapat mengintegrasikan teknologi pembelajaran yang baru dan inovatif ke dalam proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan teknologi ini, mereka dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif, dan interaktif, sehingga dapat memacu minat belajar siswa.
Melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar: Guru Penggerak dapat melibatkan orang tua siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, seperti melalui program mentoring atau parenting class. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak mereka, sehingga dapat membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik.
Mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan siswa: Guru Penggerak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan siswa melalui program-program seperti ekstrakurikuler, kegiatan sosial, atau program pengembangan karakter. Dengan demikian, siswa akan terlatih untuk bekerja sama, memimpin, dan memecahkan masalah, yang merupakan keterampilan penting untuk menghadapi dunia kerja di masa depan.
Melakukan evaluasi dan pengukuran hasil belajar secara berkala: Guru Penggerak dapat melakukan evaluasi dan pengukuran hasil belajar secara berkala untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan dan siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dapat membantu guru untuk mengevaluasi kinerja mereka dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Menjalin kemitraan dengan komunitas: Guru Penggerak dapat menjalin kemitraan dengan komunitas setempat, seperti perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, atau organisasi pemuda. Dengan menggandeng mitra dari luar sekolah, guru-guru dapat memperluas jaringan mereka dan memperoleh sumber daya tambahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah mereka.
(Nansi-Samarinda)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H