Mohon tunggu...
Nansi
Nansi Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Hidup supaya bermanfaat buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Memerdekakan Peserta Didik

31 Oktober 2022   18:51 Diperbarui: 31 Oktober 2022   19:01 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan menurut Ki Hajar  Dewantara  mempunya utama, yang mana Konsep tersebut diterjemahkan dalam sejumlah pandangannya mengenai dasar-dasar pendidikan. Di antaranya kemerdekaan, kodrat alam, Kodrat zaman, kebudayaan, kebangsaan, kemanusiaan, kekeluargaan, budi pekerti, dan keseimbangan.

Ki Hadjar Dewantara mengatakan, "Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu 'dipelopori', atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri."

Maksud dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut dengan jelas menunjukkan apa yang seharusnya lahir dari proses pendidikan, yakni agar anak-anak mampu berpikir sendiri. Dengan demikian, para siswa menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak.

Menurutnya, tolok ukur keberhasilan sebuah pendidikan adalah ketika anak mampu mengenali tantangan yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasinya.

Dari beberapa dasar pemikiran oleh Ki Hajar Dewantara tersebut mengilhami saya dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolah, saya mencoba melaksanakan makna Pendidikan tersebut diantara kegiatan saya dalam proses pengajaran antara lain :

  • Tumbuhkan sifat santun dan hormat kepada semua orang di lingkungan sekolah dengan menerapkan mencium tangan kepada guru, ini dilakukan ketika akan masuk kelas dan mencontohkan kepada siswa agar berkata sopan kepada sesame temannya atau guru baik ketika berbicara maupun ketika menyapa, karena selama ini perkataan atau gaya bicara siswa terbawa dengan pengaruh internet teutama permainan game yang selalu mengarahkan mereka berkata kasar.
  • Membiasakan selau berdoa ketika akan memulai pembelajaran atau ketika berakhir pembelajarantujuannya agar menanamkan rasa religious kuat kepada tuhan yang maha kuasa. Untuk tujuan selanjutnya agar para siswa terbiasa dengan berdoa dalam setiap aktivitas selain belajar saja.
  • Mengarahkan para siswa untuk rajin beribadah ketika waktunya tiba supaya menumbuhkan kekuatan mental keagamaan di dalam dirinya
  • Membuat pengajaran tidak menjadi beban buat siswa pembelajaran tiori dipadukan dengan praktek langsung agar tidak menimbulkan kebosanan dan sekaligus menciptakan keahlian atau Skill yang bisa dimamfaatkan
  • Mendirong sifat wirausaha dengan memberikan projek pembuatan produk dari hasil pembelajaran yang telah dituangkan dalam pembelajaran praktek
  • Menciptakan kegembiraan dalam proses pembelajaran di kelas misalnya dengan melakukan gerakan ice breaking diawal pembelajaran atau menyanyikan secara Bersama-sama atau sendiri lagu nasional, lagu daerah atau lagu popular yang disenangi siswa di awal / ditengah-tengah pembelajaran.
  • Memberikan dorongan semangat belajar dengan memberikan riward berupa pujian, nilai atau benda lainnya sebagai ucapan keberhasilan dari pembelajaran bagi mereka.
  • Mencotohkan kepada siswa agar selalu aktif masuk ke sekolah untuk mengajar dan mengisi pembelajaran di kelas.
  • Menuntun siswa yang pandai agar bisa membantu temannya yang kurang bisa untuk menyelesaikan tugas  yang diberikan oleh guru
  • Memberikan penilaian kepada siswa tidak berpatokan dari hasil kerjanya saja tetapi melihat aspek lainnya seperti kedisiplinan, ahlak, tanggung jawab, ketekunan, ktreatifitas, inovasi dan kebersamaannya.

Itulah bebrapa tindakan yang saya lakukan dengan berpegang terhadap makna dan filosofi Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara dengan harapan ada perubahan terhadap pola belajar dan hasil belajar yang lebih baik yang dihasilkan oleh siswa nantinya.

Semoga tulisan yang saya buat ini bisa bermamfaat untuk menambah wawasan berpikir kita terutama saya sendiri, mohon maaf apabila tidak berkenan dihati yang membaca, saya ucapkan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun