Mohon tunggu...
Sunandar
Sunandar Mohon Tunggu... Petani - Hanya Petani yang menulis

Saya petani, lahir dari pasangan petani. belajar mengabdi dengan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Financial

QRIS Bisa Semua

3 November 2023   21:00 Diperbarui: 3 November 2023   21:08 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cashless dan pembayaran digital adalah tren baru di masyarakat. Perpindahan dana dan perputaran ekonomi di masyarakat kini semakin mudah. Satu QRIS bisa semua. Mengapa demikian?

Gawai atau Handphone (HP) adalah istri kedua. Rasanya tidak berlebihan. Apapun dan dimanapun batang kotak ini selalu dibawa. Bahkan,bangun tidur, HP adalah perangkat pertama yang dicari. Minimal melihat jam atau mematikan alarm.

 Fungsi HP memang membantu dan memudahkan semua. Terkadang HP memiliki keterbatasan memori penyimpanan, apalagi kalau harus mengintal banyak aplikasi. Hal ini dikarenakan tidak ada aplikasi yang bisa merangkum semua. Akan bayar ini harus instal aplikasi. Akan nonton itu harus instal pula aplikasi.

Oleh karena itu, QRIS Hadir. QRIS (QR Code Indonesian Standard) adalah standard QR yang dikeluarkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sebagai kemudahan pembayaran digital baikpemilik usaha maupun konsumen. Sudah teritegrasi dengan aplikasi mobile banking atau mobile payment. QRIS bisa digunakan Bank Mandiri, BRI, BCA, BSI, CIMB, BPD dan bank lainya. Juga Gopay, Ovo, Dana, Link Aja, Shopee dan lainnya (1)

 QRIS tidak perlu di unduh. QRIS bisa digunakan untuk semua dan ada di semua aplikasi pembayaran. Baik E-Wallet maupun m-banking. Cukup scan, klik dan bayar deh. Aku dan teman-teman merasakan benar manfaatnya sendiri.

Awal Bulan September lalu, ketika mendatangi Kayoetangan Heritage sebuah wisata baru di tengah kota Malang. Mirip seperti Malioboro di Jogja.

Ada sekelompok pemuda yang lihai memainkan alat musik modern dan tradisional angklung. Membuat perpaduan mesra ditelinga. Dag dig dug suaranya membuat kaki ini tidak terasa ikut menghentak dan bergoyang sembari jari bertepuk dan bibir menganga menyaut lanjutan lirik yang didendangkan. 

Selepasnya, terdengar suara salah satu vokalis menyampaikan bahwa penonton bisa membantu berdonasi lewat pembayaran digital. Cukup scan QR di samping sound system. 

Kaki ini pun melangkah kesana, merogoh HP di saku dan membuka aplikasi merah. Donasi sudah terbayar.

"Akhirnya ke sini juga,"sapa Yuga mengagetkan. Dia teman sekelas waktu kuliah dulu. Dia bekerja di perusahaan pertanian dan hobi fotografer. Makanya setiap ada tempat yang viral atau unik dia  datang.

"Loh, umak ta? (umak=Kamu, bahasa walikan lokal Malang). Sama siapa ?"tanyaku sembari mengulurkan tangan bersalaman.

Yuga datang bersama Roi dan Arief. Roi si anak gaul asal Madiun yang kini bekerja di Jakarta dan hobi berkeliling dunia sejak kuliah. Memang semesta mendukung,  sekarang ditempat kerjanya  dia juga sering mendapat tugas keliling kota dan negara. Sekedar melihat perkembangan kantor tempatnya bekerja. Sedangkan Arief, pengusaha muda asal Banyuwangi yang bergelut di kuliner dimsum dan jual beli properti.

"Jangan bilang loe baru kesini ya. Gua jitak nih,"ucap Roi tertawa.

"Haha, Arek iki (anak ini) baru 3 tahun kerja di Jakarta sudah pakai lu gua. Ayo itu donasi ke anak-anak kreatif yang meramaikan malam," jawabku seraya menunjukan QRIS yang baru saja ku scan tadi.

Mereka bertiga ikut memberi apresiasi ke grup musik itu. Lalu, kami masuk ke salah satu kafe kopi modern yang tidak jauh dari tempat bertemu.

"Sekarang enak ada QRIS. Soalnya malas bawa uang tunai kemana-mana," kata Arief membuka percakapan kami setelah memesan. Sebagai pengusaha muda, Arief memang ringan tangan soal bayar membayar. Beruntung punya teman seperti dia.

Seperti biasa kami saling bercerita tentang rutinitas. Roi mulai nerocos kalau pertengahan tahun lalu dia ditugaskan ke Malaysia guna peninjauan mitra baru yang akan buka kerja sama. Setelah seharian berkeliling dia mampir ke pusat kuliner. Memesan beberapa makanan berat dan minuman. Lalu ketika akan membayarnya, Roi lupa kalau belum menukarkan uang ke Ringgit Malaysia. Dia menawarkan transfer, namun oleh penjual ditanya dari mana dan pakai bank apa. Roi menjelaskan kalau dari Indonesia. Sejurus kemudian, dia diarahkan melakukan pembayaran memakai QRIS.

"Jadi QRIS bisa digunakan di luar negeri?' tanya Yuga penasaran.

"Bisa dong. ASEAN kelihatnnya bakal bisa semua. Kebayang kita jadi bisa super praktis. Tentu memangkas berbagai birokrasi pembayaran juga, hemat deh devisa" jawab Roi Yakin.

Benar yang disampaikan Roi. Jadi, 8 Mei 2023 Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malayia meresmikan QRIS Cross-Border atau QRIS Antar Negara. Sehingga, memungkinkan masyarakat Indonesia dan Malaysia untuk melakukan pembayaran ritel dengan memindai kode QRIS. (2)

Tidak mau kalah, Yuga juga bercerita kalau Februari lalu dia baru saja melakukan pemotretan di Candi Prambanan, Jogja. Dia menyampaikan berkat QRIS dia dan rombongan bisa leluasa masuk mengambil foto dan membayar tanpa perlu reservasi karena melakukan pembayaran digital.

"Tahu sendiri kan kalau fotografer itu peralatannya segunug. Masa harus bawa recehan kemana-mana." terangnya sembari menyeruput kopi dan menunjukan beberapa jepretan waktu di Jogja.

Nah, QRIS memang terintegrasi dengan berbagai pembayaran digital. Termasuk di tempat wisata. Sehingga kita hanya perlu membawa HP saja guna melakukan pembayaran.

"Kalau aku sih terbantu untuk akuntasi keuangan ya. Jadi, didepan kasir toko, aku sediakan QRIS. Pembeli tinggal pindai saja ketika membayar. Kaya sekarang, aku bisa mengecek transaksi di Banyuwangi padahal aku di Malang," jelas Arief.

Lelaki 27 tahun ini memiliki 8 cabang bisnis kuliner dengan 30 karyawan. Makanya, dia butuh catatan keuangan yang jelas dan rapi guna memudahkan bisnisnya.

"Kalau jual beli rumah gimana?" tanyaku.

"Wah, kalau rumah biasanya pakai bayar langsung via bank. Solanya limit transaksi QRIS terbatas. Tapi kalau beberapa perlengkapan bisa pakai QRIS."jelas Arief.

Ternyata memang QRIS memiliki limit per transaksi hingga 20 juta Rupiah. (3) Oleh karenanya, benar yang disampaikan Arief kalau transaksi yang lebih dari itu harus via bank.

 " Tapi itu untungnya. Sangat dekat dengan UMKM kan kalau transaksi masih dibawah 20 juta,"sambung Arief.

"Kok bisa?"tanya Yuga yang dari tadi hanya geser file foto di HP.

"Jadi UMKM itu kan untungnya kecil, kalau biaya admintrasi dan uang-uang receh bisa masuk dan terdata nanti jadi profi,"jelas Arief lagi.

"Berarti tetap ada kurangnya ya? Termasuk kan tidak semua pakai HP apalagi orang tua,"sambung Roi. "Iya kan juga ada biaya untuk merchant." pungkasnya.

"Iya, sekali lagi uang receh itu berati bagi kita UMKM. Pakai QRIS kan kembalian yang receh bisa masuk kita. Itu tidak sebanding dengan biaya admin. Untungnya lebih banyak ke kita UMKM." jelas Arief.

Menurut Arief itulah teknologi. Tidak semua bisa dipaksakan, namun itu adalah masa depan. Karena tidak mungkin kalau Indonesia  berdiri di tempat sedangkan negara lain sudah berlari tentang teknologi digital. Jika ada satu dua kekurangan apa harus menutup yang kelebihan yang lebih banyak?

Pendapat Arief ini didukung penelitian Lestari (2023) tentang kesediaan micro merchants membayar merchant Discount Rate dan biaya settlement QRIS di UMKM menyebutkan bahwa mayoritas pelaku usaha mikro bersedia membayar biaya tersebut karena melihat potensi pengguanaan uang digital mkampu meningkatkan penjualan dan pendapatan. Pelaku UMKM mendukung biaya tersebut selama ada informasi yang jelas oleh BI. Jadi sosialiasasi penerapan biaya menjadi utama. (4)

"Apalagi manfat QRIS Rief menurutmu?" tanyaku lagi.

"Buat bayar tiket kereta api atau pesawat lah. Aku kesini kemarin naik kereta api dan bayar pakai QRIS." Jelasnya gemas sambil memakan kentang goreng yang sudah mulai dingin.

"Tanya mulu loe sendiri gimana?" kata Roi.

"Nah, waktu lahiran anak tahun lalu di salah satu rumah sakit dekat kantor walikota Malang. Aku pakai QRIS. Bayar biaya kuliah istri juga pakai."jawabku.

Selain itu, aku juga menjelaskan bahwa QRIS bisa digunakan untuk infaq di Masjid Cheng Ho Pasuruan pertengahan Agustus lalu. Dimana sekeluarga memang sengaja ke Pandaan untuk berburu Oom telolet oom karena si kecil mulai suka melihat dan mendengar suara klakson tersebut. Setelahnya kami sholat dan menyempatkan beramal via QRIS.

Ternyata pengalaman berinfaq melalui QRIS menjadi tren tersendiri. Seperti yang dalam penelitian Rizaldi dan Agustin (2023) di Kota Padang. QRIS memudahkan dalam melakukan Zakat, Infaq dan Shadaqah masyarakat. Hanya perlu mengetahuyi nominal zakat yang harus dibayar, pindai QRIS dan bayar. (5)

Obrolan ringan kami seakan menjadi bukti bahwa penggunaan Qris banyak untungnya dan disukai kalangan muda.penelitian Hasyim dkkk. (2023) tentang penggunaan QRIS pada generasi milenial di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah menyebutkan bahwa generasi milenial sangat antusias dalam penggunaan QRIS karena memiliki banyak manfaat. Mudah, higienis, aman dan praktis. (6).

Tidak terasa sudah mulai habis kopi yangt kami pesan dan pegawai kafe memberi kode bahwa akan segera tutup. Kamipun bergegas mengakhiri pembicaraan.

Di depan kafe aku menyimpulkan bahwa memang QRIS bisa semua. Dari bayar wisata, transportasi, rumah sakit sampai sekolah/ kuliah. Bahkan bisa dipaklai di luar negeri. Sampai bulan Maret 2023, QRIS sudah digunakan 32,41 juta pengguna dan 25,4 juta merchant. Dari Sabang-merauke QRIS ada dan hadir, menyosong kemajuan Indonesia dan menjadi terdepan di sektor keuangan digital. (7)

"Ngomong-ngomong kenapa kamu banyak tanya soal QRIS? Di endorse loe ya?" tanya Roi.

Kujawab dengan yakin " Sebagai bukti bahwa QRIS bisa semua.  Kan aku ikut Participant of BI Digital Content Competion 2023."

Pokoknya QRISnya Satu, Menangnya Banyak!

Daftar Bacaan:

1. Bank Indonesia. 2023. Materi Sosialisasi QRIS.

2. Idim.

3. Idim. 

4. Made Irma Lestari. Kesediaan Micro Merchants Membayar Merchant Discout Rate dan Biaya Settlement Quick Response Code Indonesiaan Standard (QRIS): Studi Eksplorasi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jurnal Infestasi Vol.19 No.1 Juni 2023 Hal.39-50.

5. Gilang Rizaldi dan Henri. Studo Kualitatif Penggunaan QRIS (Quick Respond Indonesian Standard) dalam Pemungutan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) (Studi Empiris pada Masjid-Masjid di Kota Padang). Jurnal Eksplorasi Akuntansi (JEA) Vol. 5 No.1, Februari 2023, Hl. 115-126

6. Fuad Hasyim, Miftaqul Janah, Lina Evira Permata Sari. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi keputusan penggunaan QRIS pada Generasi Milenial Kabupaten Sukoharjo. Quranomic: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2 nomor 2, tahun 2023. 

7. Idim 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun