Mohon tunggu...
Alpha Centauri
Alpha Centauri Mohon Tunggu... Atlet - AllahYuftahAlaikum

Nafi'un Li Ghairihi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global sebagai Sarana Menumbuhkan Rasa Toleransi bagi Mahasiswa PPG Prajabatan sebagai Bekal menjadi Calon Guru Profesional

18 April 2023   16:07 Diperbarui: 18 April 2023   16:13 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang, Jawa Timur - Diklat WKG (Wawasan Kebhinekaan Global) merupakan salah satu diklat yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Malang diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa toleransi kepada mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 2 sebagai calon pendidik professional. Selain itu, melalui kegiatan tersebut mampu memberikan pemahaman serta pengalaman mengenai praktik tentang kebhinekaan yang nantinya dapat diterapkan di sekolah sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang aman serta menyenangkan bagi peserta didik dengan latar belakang yang berbeda- beda.

Sumber Pribadi Penulis
Sumber Pribadi Penulis

Pada tanggal 11 April 2023 dilaksanakan Kegiatan diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan IPS 001. Terdapat 5 topik yang dikupas dalam kegiatan tersebut yakni Kebhinekaan Global, Kebhinekaan Indonesia, Damai dengan Diri, Sekolah Bhineka, dan Sekolah Damai. Dimana disetiap topik, mahasiswa akan diajak untuk berpetualang melalui 5 alur kegiatan yakni mulai dari diri, aktivitas, refleksi, konsep, dan aplikasi. Seluruh mahasiswa mengikuti kegiatan dengan penuh antusias yang luar biasa meskipun kegiatan diklat dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan. Sebagai calon guru professional para mahasiswa sangat menyadari pentingnya mengikuti kegiatan tersebut sebagai salah satu kesempatan emas untuk memperoleh ilmu serta pengalaman mengenai kebhinekaan. Dari kegiatan tersebut diperoleh materi menarik dari setiap topiknya yakni sebagai berikut:

Topik 1 (Kebhinekaan Global)

Di dunia ini manusia hidup ditengah keragaman, mulai dari ras, suku, agama, bahasa, dan lain-lain. Bahkan berdasarkan hasil penelitian genetika telah membuktikan bahwa tidak ada pemilik gen murni. Manusia yang mendiami dunia ini adalah campuran beragam genetika. Bahkan manusai Indonesia sendiri merupakan campuran dari Afrika, sehingga tidak ada satupun orang yang murni dari satu daerah. Dari hal tersebut seharusnya kita sebagai manusia haruslah saling menghargai dan menghormati tanpa merasa menjadi manusia paling sempurna dari manusia lainnya. Tidak mengolok olok penduduk dari negara lain seperti warna kulit, Bahasa dan lain sebagainya. Serta mensyukuri segala hal yang telah menjadi kodrat kita.

Topik 2 (Kebhinekaan Indonesia)

Seluruh dunia telah mengetahui bahwasanya Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan keragaman. Suatu hal yang perlu disyukuri telah terlahir di tanah air dengan segala keragaman didalamnya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu kita semua harus terus menjaga keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik. Sebagai calon pendidik professional, kita harus mampu menyiapkan diri sebagai pendidik yang mampu memberikan pemahaman serta menumbuhkan rasa toleransi kepada peserta didik, mengingat saat ini mulai banyak kasus-kasus intoleransi seperti saling menghujat antar agama, merendahkan ras serta budaya daerah lain.

Topik 3 (Damai dengan Diri)

Kita adalah manusia unik, terlahir dengan potensi yang berbeda dari orang lain. Tidak ada manusia yang terlahir tanpa kelebihan, serta setiap yang terlahir pasti memiliki kekurangan. Mencintai diri sendiri adalah langkah awal untuk menjadi pribadi yang hebat. Tanpa membandingkan diri dengan keberhasilan orang lain, tidak membenci kekurangan yang terdapat dalam diri, melainkan fokus untuk mengembangkan potensi yang diberikan Tuhan untuk kita. Setiap orang telah memiliki jalannya masing-masing. Maka mulai detik ini marilah kita berdamai dengan diri kita, mensyukuri segala apa yang kita miliki. Dengan damai dengan diri akan menjadikan kita lebih ringan dalam melangkah kedepan tanpa harus merasa minder dan tertinggal jauh dari orang lain.

Topik 4 (Sekolah Bhineka)

Pendidikan adalah salah satu wadah untuk menjaga agara semboyan "Bhineka Tunggal Ika" tetap hidup dan tumbuh dalam realitas masyarakat. Nilai kebhinekaan tersebut tidak cukup disampaikan hanya sebatas teori, namun harus mampu membiasakan untuk mempraktikan nilai-nilai kebhinekaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang bisa ditanamkan serta dibiasakan pada peserta didik di lingkungan sekolah seperti tidak membuat gaduh suasana sekolah; menghargai perbedaan pendapat teman; mematuhi tata tertib sekolah; menghargai teman yang sedang beribadah; tidak membedakan suku, agama, ras, dalam menjalin pertemanan. Hal tersebut tidak akan berhasil tanpa pendampingan dari pendidik. Maka tanggung jawab besar berada pada pundak kita sebagai calon pendidik untuk mampu mendampingi, memberikan pemahaman, serta mengimplementasikan nilai-nilai kebhinekaan tersebut kepada peserta didik. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki toleransi di tengah keragaman baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Topik 5 (Sekolah Damai)

Sekolah merupakan tempat yang bertugas untuk mncerdaskan kehidupan bangsa serta mampu mengamankan diri dari pengaruh negative lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, melalui sekolah inilah peserta didik akan disiapkan menjadi manusia yang berkualitas. Namun sayangnya akhir-akhir ini banyak kita jumpai kasus mengenai masuknya pengaruh negative yang mengancam sekolah. Sehingga dikembangkanlah dimensi budaya damai di sekolah. Dimensi tersebut dikembangkan melalui program seperti kedamaian dan anti kekerasan, hak asasi manusia, demokrasi, toleransi, pemahaman antar bangsa dan antar budaya, serta pemahaman perbedaan budaya dan Bahasa. Untuk dapat menanamkan nilai keragaman di sekolah maka dibutuhkan adanya keteladanan, kolaborasi, dan kontribusi dari semua pemangku kepentingan salah satunya adalah pendidik.

Kelas IPS 001

PPG Prajabatan Gelombang 2

Universitas Negeri Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun