Mohon tunggu...
Nisenonis
Nisenonis Mohon Tunggu... profesional -

Moms ; Fatiha, Fathan, Fara. medical doctor, Pecinta kuliner Nusatara, Peminum Air Putih, Book Lover, Traveller Adict, Jatuh Cinta dg segala hal berbau Indonesia !

Selanjutnya

Tutup

Drama Artikel Utama

Hanya Sebuah Cerita

23 April 2015   16:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak sabar memulai percakapan dengan mu lagi. aku mewartakan bus yang ku tumpangi yang nyaris menabrak mobil yang seenaknya pidah jalur. tapi tidak ada tanggapan. sesampainya dirumah, aku senang waktu mengecek hp dan ada balasan dari kamu. sejak saat itu, hobi ku bertambah. yaitu seneng ngecek HP :)

"Dok, kayaknya mas suka deh" kata Vita besoknya
"kenapa emang?" tanya ku
"dia tanya-tanya kamu terus" jelas vita
"enggak ah..."sangkal ku. tapi dalam hati...is true? is he ask about me? *senang*

Aku percaya rumus fisika yang ku pelajari setengah mati itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Newton salah satunya. dan apa yang Vita bilang benar. Kamu bertanya tentang usia anak ku. sekian detik, aku bingung harus jawab apa. anak ku tiga. anak yang mana yang kamu tanya kan usianya? bukan bermaksud menutupi. tapi aku enggak nyaman bicara hal pribadi di awal perkenalan. dan sepertinya kamu pahami itu. di waktu yang sama, kamu memperkenalkan diri mu dan bercerita tentang keluarga mu. Aku menikmati pertemuan kita. dan pertemuan-pertemuan dengan mu selanjutnya selalu menjadi momen manis yang aku tunggu.

Kamu membalas kejujuran ku dengan membuka diri. aku tidak merasa disembunyikan. Kamu tidak malu memperkenalkan ku dengan Ibu mu. dan aku takut. aku takut terlena dengan kenyamanan ini. aku takut terjebak dengan sesuatu yang enggak jelas. Aku istri orang dan aku cinta sama kamu. masalahnya, aku enggak tau, kamu merasakan hal yang sama atau enggak. dan aku rindu kamu saat kita jauh. batin ku berontak satu hari aja enggak tau kabar mu. hidung ku rindu harum tubuh mu, mata ku ingin dimanja dengan semua yang ku suka dari mu, telinga ku mencari suara merdu mu. Godnees, what wrong with me ?

Tapi kamu dingin *KARMA* kamu terlalu acuh...
Aku menyalahkan newton, mengutuk diri yang terlalu berbesar rasa dan berharap :(
Di usia ku, rasanya bukan waktunya lagi mencintai diam-diam. emansipasi :) Aku memutuskan untuk memberi tahu kamu tentang apa yang aku rasa. terserah apapun reaksi kamu. yang penting aku udah usaha. dan ingat, hasil tidak pernah mengkhianati usaha !

Kamu tetap dingin. tetap acuh.
Tapi kamu tak henti menelpon ku, tak henti mengirimku pesan secara berkala.
Dalam galau ku menterjemahkan sikap mu. Aku tau diri, aku ibu dengan tiga anak yang punya riwayat gagal berulang kali. aku tau, aku tak layak buat kamu yang sempurna.
Tapi aku terpesona...
"Allah, Engkau maha membolak balikan hati manusia. Kalau lelaki ini yang terbaik untuk ku, anak-anak ku, Mama ku, dunia ku, akhirat ku...maka satukan kami. bagaimanapun cara nya. kalau bukan, hapus rasa dihati ini. aku tersiksa. aku harus fokus dengan anak-anak dan perceraian ku"

Tak ada yang lebih membahagiakan dalam sejarah aku dan kamu, selain saat kamu memberi jawaban sesuai dengan apa yang ku harapkan. Kamu memiliki rasa yang sama, kamu menerima aku dengan keluarga dan hidup ku, kamu mau beradabtasi dengan anak-anak ku, mau mengerti kerasnya hati ku, tinggi nya ego ku dan bersedia memperjuangkan aku dan anak-anak :)

Kalau selalu ada pelangi indah setelah badai, itulah kamu, mas. Hey, Malaikat...kenapa kamu harus naik pesawat ? kemana sayap mu? tapi kalau kamu memakai sayap mu untuk terbang, kita enggak akan pernah ketemu ya :)

Allah menjawab doa-doa ku (mungkin juga doa mu) dengan banyak kemudahan yang kita dapat. Banyak hal yang membuat ku yakin bisa jalan dan bahagia dengan mu, hati ku tidak lagi nakal (dia menolak berbagi batin saat aku berkomitmen dengan mu), saat emosi bertahtah diantara kita, kita (sepertinya) sama2 tau kalau kita sebenernya slaing membutuhkan, Ibu mu memberi restu, Mama ku yang tidak pernah setuju aku berpisah dengan yang lalu dan karena itu selalu menolak semua pilihan laki-laki yang ku perkenalkan. saat pertama kali ketemu Mas, mama menerima dan mengaku jatuh hati sama mas, anak-anak ku dekat dengan mu. Mereka mngaku sayang dan kangen sama kamu. dan banyak hal yang lainnya.

Mas, hal diatas itu + bismillah, nis rasa cukup untuk kita bisa jalani hidup ini bersama. Aku tak takut mengawali semuanya dari awal. asal bersama kamu. kita dengan gelar, kemampuan, usaha yang kita miliki, kebaikan Allah, segala kekuarangan dan kelebihan kita...aku percaya kita bisa menghadapi hidup, saling melengkapi dan membangun mimpi-mimpi kita menjadi nyata.

Hanya orang gila dan orang mati yang tidak pernah berubah. dan kalaupun kamu da aku harus berubah, semoga perubahan itu kearah yang lebih baik. Bicarakan apapun yang kita rasa, jangan pernah sungkan mengungkapkan yang diinginkan, pertengkaran kita adalah proses saling mengenal dan beradabtasi. aku dan anak-anak cuma mau kamu, mas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun