Mohon tunggu...
Nisenonis
Nisenonis Mohon Tunggu... profesional -

Moms ; Fatiha, Fathan, Fara. medical doctor, Pecinta kuliner Nusatara, Peminum Air Putih, Book Lover, Traveller Adict, Jatuh Cinta dg segala hal berbau Indonesia !

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saya Orang Kaya Beristri 4 (yang Keitung)

15 Oktober 2014   20:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:54 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Pak Haji dan Bu Haji berpamitan, Mama memeluk kami bertiga dan mengatakan “Nasib itu tidak terletak pada telapak tangan tapi terletak pada tangan dan kaki. Jadi kalian harus berani Keluar dari zona statis ke zona dinami untuk mengubah nasib kalian sendiri”

Papa ku memiliki dua anak laki-laki dari pernikahan dengan istri keduanya. Dua jagoan yang dikirim belajar ke luar negri dengan pelimpahan kasih sayang dan materi. Adik tiri ku yang pertama pulang membawa ijabsah (istri bule dan anak) dan adik tiri ku yang kedua pulang hanya nama karena OD (Over dosis) Maka point penting yg harus di garis bawahi disini adalah, laki-laki sebagai pemimpin rumah tangga harus memiliki perencanaan yang matang. Matang secara konsep dan komitmen serta atas nama cinta mau berpeluh demi nafkah halal dan sex yang aman (aman dari kehamilan tidak terencana dan aman dari penyakit kelamin).

Mama ku adalah seorang Janda beranak tiga yang kuat n ikhlas menjalani kehidupan. Sebagai seorang pedagang kecil di pasar tanah abang, perencanaannya sederhana tapi matang. Walau susah sungguh kehidupan kami dulu, Mama terus menyalakan semangat kami untuk sekolah. Kalian anak perempuan, setelah kalian memasuki gerbang pernikahan, akan banyak hal tidak terduga yanga kan kalian alami. Jika hal baik, mama ikut senang dan bangga. Tapi jika hal buruk, mama yang renta hanya bisa bersedih. Suami mu bisa saja meninggal dunia, menikah lagi atau meninggalkan kalian begitu saja. Sementara hukum di Indonesia belum berpihak kepada perempuan. Anak pasti ikut ibu nya ! karena, seorang ibu tidak akan tega hatinya meninggalkan anaknya bersama Ibu tiri. Maka, sebagai perempuan harus berpendidikan dan memiliki keahlian yang dapat dijadikan tumpuan untuk bertahan hidup. Anak sulung Mama adalah seorang Doktor Ekonomi yang bekerja dan menetap di Jerman, yang kedua adalah sarjana hukum yang memilih untuk berbisnis agar memiliki banyak waktu untuk anaknya dan si bungsu adalah seorang dokter.

Saat ini, Mama tinggal di sebuah apartemen. Seorang diri. Menyibukan diri dengan ibadah dan melupakan hal-hal duniawi. Kabar terakhir yang kami dengar, Bambang berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi dan menikah dengan teman kuliahnya. Bambang tidak bisa bertahan lama bekerja pada suatu perusahaan karena tidak pernah puas urusan gaji (karena terbiasa memegang uang banyak tanpa besusah payah dan menunggu satu bulan). Untuk menafkahi istri dan dua anaknya, Bambang menjadi satuan pengaman (SatPam) di sebuah Bank Plat merah. Bambang adalah anak yang di banggakan Pak Haji hingga akhir hayatnya. Setidaknya, Bambang adalah satu-satunya anak Pak Haji yang mencari uang tidak dengan berkeringat dan dibawah sengatan matahari. Bambang memang bernasib baik dibanding saudara-saudaranya yang lain yang hanya bisa mencari nafkah sebagai tukang ojek dan pekerjaan kasar lainnya. Tapi, hal itu tidak membuat surut keturunan laki-laki Pak Haji untuk berpoligami dan memiliki banyak anak. sesuai yang di contohkan Bapaknya.

Dimasa tua nya, Pak Haji menderita Diabetes dan hipertensi yang membuat tubuhnya ringkih karena Stroke Hemorragic. dalam diam, Pak Haji menuai apa yang pernah dia tanam dulu. harta yang tersisa direlakan untuk pengobatan dan menghidupi anak, istri, cucu dan menantunya. Pak Haji menghembuskan nafas terakhir di rumah kontrakan yang dahulu miliknya tapi saat ini di tempati anaknya yang membayar uang sewa setiap bulan kepada Mama ku sebagai pemiliknya.

Referensi :
tentangkb.wordpress.com/.../tentang-kb-pria-3-vasekt...
http://www.urologyhealth.org/
www.wikipedia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun