Mohon tunggu...
Andi Nanis Sacharina
Andi Nanis Sacharina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komputer

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Studi Kasus dan Perancangan Aplikasi Basis Data Sistem Informasi Klinik

31 Desember 2024   20:34 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi Sumber: Healthviewx

Dalam era digital seperti sekarang, kebutuhan akan sistem informasi yang efisien dan terintegrasi semakin penting, terutama dalam bidang kesehatan. Salah satu aplikasi yang dapat membantu adalah Sistem Informasi Klinik Kesehatan. Pada artikel ini, saya akan menjelaskan proses pembuatan aplikasi basis data untuk sistem tersebut, mulai dari studi kasus, perancangan hingga implementasi.

Studi Kasus

Sebuah klinik kesehatan membutuhkan sistem informasi yang dapat membantu mengelola data pasien, dokter, jadwal pemeriksaan, riwayat konsultasi, dan obat. Saat ini, pengelolaan data dilakukan secara manual sehingga sering terjadi keterlambatan dalam proses pendaftaran, pencarian data pasien, dan penghitungan stok obat.

Tujuan:

  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan data klinik.

  • Memastikan data pasien dan dokter tersimpan dengan aman dan mudah diakses.

  • Mempermudah proses pendaftaran pasien dan pengelolaan jadwal dokter.

Kebutuhan Fungsional:

  1. Pendaftaran pasien.

  2. Penjadwalan konsultasi dengan dokter.

  3. Pencatatan riwayat konsultasi.

  4. Pengelolaan data obat, termasuk stok.

  5. Laporan berkala untuk administrasi klinik.

Perancangan

Entity Relationship Diagram (ERD)

Untuk mengakomodasi kebutuhan sistem, lima entitas utama yang dirancang adalah:

  1. Pasien: Menyimpan data pasien seperti nama, alamat, dan kontak.

  2. Dokter: Menyimpan data dokter termasuk spesialisasi.

  3. Jadwal Konsultasi: Mengatur jadwal konsultasi antara pasien dan dokter.

  4. Rekam Medis: Menyimpan informasi hasil pemeriksaan.

  5. Obat: Mengelola data obat yang tersedia di klinik.

Gambar 2. ERD Klinik
Gambar 2. ERD Klinik

Enhanced Entity Relationship Diagram (EERD)

EERD digunakan untuk memperluas konsep ERD dengan elemen tambahan seperti atribut multivalued, subclass, dan generalisasi. Berikut adalah detail perancangannya:

  • Entitas Pasien memiliki atribut seperti ID_Pasien, Nama, Alamat, dan Kontak. Atribut ini menggambarkan data dasar setiap pasien yang terdaftar di klinik.

  • Entitas Dokter memiliki atribut seperti ID_Dokter, Nama, Spesialisasi, dan Jam_Praktik. Spesialisasi dapat diperluas menjadi subclass untuk membedakan dokter umum dan dokter spesialis.

  • Entitas Jadwal konsultasi menghubungkan pasien dan dokter dengan atribut seperti Tanggal, Waktu, dan ID_Dokter serta ID_Pasien sebagai foreign key. Hal ini memungkinkan pengelolaan jadwal secara terstruktur.

  • Entitas Rekam Medis berisi informasi hasil pemeriksaan, termasuk keluhan, diagnosa, dan tindakan medis yang diberikan. Atribut tambahan seperti Tanggal_Konsultasi menghubungkannya dengan jadwal.

  • Entitas Obat mencakup atribut seperti ID_Obat, Nama_Obat, Jenis_Obat, dan Stok. Subclass bisa ditambahkan jika obat dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, seperti resep dan non-resep.

Hubungan antar entitas dijelaskan lebih rinci dengan:

  • Relasi 1:M antara Dokter dan Jadwal Konsultasi(satu dokter dapat memiliki banyak jadwal).

  • Relasi 1:M antara Pasien dan Rekam Medis (satu pasien dapat memiliki banyak rekammedis).

  • Relasi N:M antara Jadwal Konsultasi dan Rekam Medis.

  • Relasi N:M antara Obat dan Rekam Medis.

EERD ini memberikan fleksibilitas lebih pada pengelolaan data kompleks dalam sistem klinik, memastikan setiap elemen dapat diintegrasikan dengan baik.

Gambar 3. EERD Klinik
Gambar 3. EERD Klinik

Implementasi SQL

Implementasi basis data dilakukan menggunakan SQL dengan tahapan berikut:

  1. Pembuatan Tabel: Membuat tabel untuk setiap entitas dengan relasi antar tabel.

  2. Pengisian Data: Memasukkan data awal untuk pengujian sistem.

  3. Query Pengelolaan Data:

    • INSERT untuk menambah data baru.

    • SELECT untuk mengambil data pasien, dokter, jadwal, dll.

    • UPDATE untuk memperbarui data.

    • DELETE untuk menghapus data yang sudah tidak diperlukan.

Contoh script SQL untuk tabel Pasien:

Gambar 4. Contoh Query 
Gambar 4. Contoh Query 

Pengembangan Aplikasi

Aplikasi ini dikembangkan menggunakan teknologi berbasis web dengan fitur utama:

  1. Form Pendaftaran Pasien: Input data pasien.

  2. Penjadwalan Konsultasi: Pilihan waktu dan dokter.

  3. Rekam Medis: Halaman yang menampilkan riwayat pemeriksaan pasien.

  4. Pengelolaan Obat: Input data obat baru dan pembaruan stok.

Teknologi yang digunakan:

  • Frontend: HTML, CSS.

  • Backend: PHP.

  • Database: MySQL.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem yang dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat video penjelasan. Video ini akan menjelaskan proses pengembangan aplikasi mulai dari studi kasus hingga implementasi. Berikut adalah poin-poin yang akan dibahas dalam video:

  1. Penjelasan ERD dan EERD.

  2. Demo Implementasi SQL.

  3. Demo Aplikasi.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun