Mohon tunggu...
Trisna Lutvia B R
Trisna Lutvia B R Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mencoba untuk terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Pandemi terhadap Resesi

19 Juni 2020   22:25 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:16 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian sebuah negara dan rakyatnya sedang memburuk. Ditandai oleh berkurangnya produksi, melemahnya pendapatan, meroket atau merosotnya harga barang, dan bertambahnya pengangguran. Telah kita ketahui bahwa pandemi covid-19 telah menghantam sektor perekonomian di Indonesia yang berdampak cukup dalam.

Beberapa golongan masyarakat pun ikut merasakan dampak negatif dari pandemi ini, mulai dari penurunan omzet hingga produktivitas pasar. 

Dampak negatif dari adanya pandemi di Indonssia tidak hanya dirasakan oleh pengusaha besar, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah. Banyak pula perusahaan mikro yang memulangkan karyawan nya sehingga dapat berimbas pada naiknya angka pengangguran.

Dalam hal ini pemerintah menurunkan kebijakan - kebijakan guna menekan penyebaran covid 19. Seperti halnya pemberian bantuan kepada masyarakat tiap bulan, pemberian listrik gratis yang  mengakibatkan turunnya pendapatan perusahaan listrik negara. 

Kebijakan lainnya seperti social distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut berhimbas pula pada perekonomian Indonesia yang terancam akan mengalami resesi.

Dapat dilihat dari penerapan social distancing yang menyebabkan masyarakat meminimalisir interaksi langsung, perilaku berbelanja masyarakatpun ikut berubah. 

Hal tersebut berdampak pada menurunnya omset hingga produktivitas perusahaan sehingga banyak perusahaan yang harus mempekerjakan karyawannya setengah jam kerja (dengan gaji 50%) hingga mem-PHK karyawan. 

Dengan demikian pemerintah memberikan keringangan pajak terhadap wajib pajak yang mengakibatkan menurunnya kas negara. Hal ini akan menimbulkan potensi resesi jika ekonomi tidak kunjung membaik.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan buruknya  keadaan ekonomi Indonesia karena adanya Pandemi Covid 19 ini. Sri Mulyani juga mengatakan adanya potensi ekonomi indonesia mengalami resesi apabila pandemi ini tidak kunjung usai. 

"Kalau kondisi berat panjang, kemungkinan akan terjadi resesi di mana dua kuartal berturut-turut PDB [produk domestik bruto] bisa negatif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai sidang kabinet paripurna, Rabu (15/4/2020).

Adanya potensi ekonomi Indonesia akan mengalami reseni ini Gubernur Bankk Indonesia angkat bicara mengenai hal tersebut. Karena, diprediksi roda perekonomian pada kuartal II/2020 akan melambat akibat adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Dan dalam skenario pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa hampir mendekati nol persen. "Kami sudah memperkirakan kondisi global sebelum membuat proyeksi ekonomi. Kami juga sudah perkirakan PSBB akan berlangsung selama 2,5 bulan," kata Perry saat konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020). 

Perry berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode pandemi Covid-19 tetap pada level positif, yaitu mendekati 2,3 persen. Angka pertumbuhan ekonomi 2,3 persen merupakan prediksi Bank Indonesia lantaran produk domesti bruto (PDB) pada kuartal I/2020 hanya tumbuh 2,97 persen. "Kami akan lihat lagi berbagai indikator. Setelah itu baru bisa melihat perkembangan pada kuartal II/2020," imbuhnya.

Pemerintah mengupayakan agar tidak terjadi resesi. Karena resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. 

Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Salah satunya adanya new normal yang akan menjadi opsi kebangkitan perekonomian di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun