Mohon tunggu...
Trisna Lutvia B R
Trisna Lutvia B R Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mencoba untuk terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Pandemi terhadap Resesi

19 Juni 2020   22:25 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:16 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan dalam skenario pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa hampir mendekati nol persen. "Kami sudah memperkirakan kondisi global sebelum membuat proyeksi ekonomi. Kami juga sudah perkirakan PSBB akan berlangsung selama 2,5 bulan," kata Perry saat konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020). 

Perry berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode pandemi Covid-19 tetap pada level positif, yaitu mendekati 2,3 persen. Angka pertumbuhan ekonomi 2,3 persen merupakan prediksi Bank Indonesia lantaran produk domesti bruto (PDB) pada kuartal I/2020 hanya tumbuh 2,97 persen. "Kami akan lihat lagi berbagai indikator. Setelah itu baru bisa melihat perkembangan pada kuartal II/2020," imbuhnya.

Pemerintah mengupayakan agar tidak terjadi resesi. Karena resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. 

Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Salah satunya adanya new normal yang akan menjadi opsi kebangkitan perekonomian di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun