kami sadar ini bukan sudut,
melainkan tepi jalan yang tawarkan dua arah.
kanan yang sedikit mengikis langkah karna batu dan kerikil tajam
kiri yang begitu luas namun gelap begitu pekat..
kami memilih kanan.
kanan masing-masing.
bernafas lega dibawah sinar terang, meski langkah amat tertatih.
ya, kami telah memilih jalan ini..
karna masa depan tetap terhijab..
tak mampu melawan ketetapan yang telah direncanakanNya.
_jeda, sejak waktu itu, aku lupa tepatnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!