Mohon tunggu...
Nani Munawar
Nani Munawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Membangun Toleransi Melalui Pendidikan Multikultural dalam Upaya Memperkuat Persatuan Indonesia

27 Juni 2024   08:06 Diperbarui: 27 Juni 2024   08:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu tujuan utama pendidikan multikultural adalah membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya, dan nilai kepribadian. Dengan menanamkan semangat multikultural di sekolah-sekolah, hal ini akan menjadi sarana pelatihan dan penyadaran bagi generasi muda untuk menerima perbedaan budaya, agama, ras, etnis, dan kebutuhan antar sesama, serta hidup bersama secara damai. Agar proses ini berjalan sesuai harapan, pendidikan multikultural sebaiknya disosialisasikan dan disebarluaskan melalui lembaga pendidikan, dan jika memungkinkan, dijadikan bagian dari kurikulum pendidikan di berbagai jenjang, baik di lembaga pendidikan pemerintah maupun swasta(Amin 2018).

Seiring dengan pesatnya perkembangan demokrasi di Indonesia, dampak besar terlihat pada sektor pendidikan. Pendidikan multikultural sangat tepat diterapkan di Indonesia, mengingat masyarakatnya yang heterogen dengan keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Untuk mempersatukan dan menyadarkan akan keberagaman tersebut, pendidikan multikultural sangat cocok untuk diimplementasikan. Penerapan pendidikan multikultural di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai falsafah pendidikan, sebagai pendekatan pendidikan, dan sebagai bidang kajian serta studi(Wahyu 2020).

Sebagai falsafah dalam pendidikan, kekayaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebaiknya dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan. Sebagai pendekatan pendidikan yang kontekstual harus memperhatikan keberagaman budaya yang ada. Sebagai bidang kajian pendidikan, wacana multikulturalisme dapat dimasukkan ke dalam mata pelajaran tertentu seperti sosiologi, antropologi, dan kewarganegaraan(Wahyu 2020)

Pendidikan multikultural adalah jenis pendidikan yang menitikberatkan pada upaya menanamkan nilai-nilai menghormati, tulus, dan toleransi terhadap keragaman budaya yang ada dalam masyarakat dengan tingkat pluralitas yang tinggi. Di Indonesia, yang dikenal dengan kemajemukan masyarakatnya, pendidikan ini memiliki peran strategis yang penting dalam mengelola keragaman tersebut. Oleh karea itu dengan adanya pendidikan multikultural dapat menjadi salah satu jalan untuk mempererat persatuan antar indivu dan kelompok yang ada di Indonesia(Amin 2018).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pendidikan multikultural sangat penting dan relevan untuk diterapkan di Indonesia, yang merupakan negara dengan keragaman etnis, budaya, dan agama yang kaya. Konsep Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila menjadi landasan untuk mempertahankan persatuan dalam keberagaman. Melalui pendidikan multikultural, masyarakat dapat mengembangkan sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan membangun solidaritas di antara individu dan kelompok. Implementasi pendidikan multikultural dalam sistem pendidikan Indonesia tidak hanya sebagai filosofi, tetapi juga sebagai pendekatan praktis yang terintegrasi dalam kurikulum untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan positif anak-anak muda dalam menghadapi realitas masyarakat yang multikultural. Dengan demikian, pendidikan multikultural berperan krusial dalam memperkuat persatuan nasional sambil merawat dan memanfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Saran

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan multikultural bberperan dalam Pendidikan di Indonesia. Maka dari itu perlu adanya upaya konkret untuk mengintegrasikan pendidikan multikultural ke dalam kurikulum sekolah di semua tingkatan. Ini meliputi pengembangan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman budaya. Guru perlu diberikan pelatihan yang memadai dalam mengajar pendidikan multikultural. Mereka harus mampu menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mengelola konflik yang mungkin timbul akibat keberagaman. Institusi pendidikan, baik pemerintah maupun swasta, perlu diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam mendukung pendidikan multikultural. Ini termasuk peningkatan infrastruktur, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang mendukung pendekatan ini.

Daftar Pustaka

Amin, Muh. 2018. “Pendidikan Multikultrual.” Jurnal Kajian Islam Kontemporer 09(1):24–34.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun