Mohon tunggu...
Nani Munawar
Nani Munawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Membangun Toleransi Melalui Pendidikan Multikultural dalam Upaya Memperkuat Persatuan Indonesia

27 Juni 2024   08:06 Diperbarui: 27 Juni 2024   08:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam keberagaman, kebudayaan, etnis serta suku. Ini membuat adanya perbedaan diantara satu kelompok dengan kelompok yang lain, keberagaman budaya senantiasa akan memberikan pengaruh bagi manusia dalam cara berpikir, bersikap, dan bertingkah laku. Dalam masyarakat multikultural, keanekaragaman budaya perlu dijaga untuk menghindari timbulnya perpecahan. Upaya menjaga persatuan dan kesatuan dengan menjunjung toleransi menjadi usaha penting dalam mengurangi risiko perpecahan tersebut. Semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang memiliki makna "berbeda-beda tetapi tetap satu", dapat dijadikan sebagai acuan untuk mempertahankan keberagaman. Hal ini tercantum dalam pancasila, yaitu persatuan dan kesatuan ialah simbol dari harapan Indonesia yang tertera pada sila ketiga(Sari Lintang 2022)

Pengamalan sila ketiga dalam konteks keragaman budaya di Indonesia sangatlah penting. Sila ketiga pancasila, yaitu persatuan Indonesia, mengandung nilai nasionalisme dalam setiap butir pengamalannya. Dengan sikap nasionalisme yang menjunjung kepentingan bangsa, persatuan dan kesatuan dapat terwujud. Masyarakat Indonesia harus memahami nilai-nilai pancasila, khususnya sila ketiga. Hal ini penting agar masyarakat menyadari pentingnya menjaga persatuan melalui sikap toleransi di tengah keragaman budaya di Indonesia (Sari Lintang 2022).

Multikultural mencakup berbagai macam status sosial budaya seperti latar belakang, tempat, agama, ras, suku, dan lainnya. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan upaya yang sudah diperhitungkan demi menciptakan kondisi belajar pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik secara aktif membangun potensi mereka, sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Puspita 2018).

Penerapan dari Pendidikan multikultural ialah salah satu cara untuk membangun sikap perilaku individu setiap pribadi di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah dengan mengkaji ragam status sosial, ras, suku, dan agama demi menimbulkan sikap perilaku yang bijaksana dalam mengatasi masalah-masalah keberagaman budaya. (Puspita 2018).

Pembahasan

Pendidikan merupakan upaya yang disadari dan direncanakan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi individu agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kemampuan pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Multikultural berarti adanya keragaman dalam status sosial budaya, yang mencakup latar belakang, tempat asal, agama, ras, suku, dan lain sebagainya(Munib dalam Amin 2018).

Dalam konteks pendidikan multikultural, pendidikan adalah upaya yang disadari untuk mengembangkan kepribadian, baik di dalam maupun di luar sekolah, dengan mempelajari berbagai macam status sosial, ras, suku, dan agama. Tujuannya adalah menciptakan individu yang cerdas dalam menghadapi berbagai masalah terkait keragaman budaya(Amin 2018). Pendidikan multikultural adalah proses menanamkan sikap hidup yang menghormati, tulus, dan toleran terhadap keragaman budaya yang ada di masyarakat yang beragam(Musa Asy’arie dalam Amin 2018).

Pendidikan bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang terdidik secara komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap, dan mental. Keberagaman dalam kondisi sekolah dapat mendorong perkembangan pendidikan multikultural. Dalam perspektif lain, pendidikan multikultural dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan yang menghargai perbedaan pandangan. Dari sudut pandang siswa, pendidikan multikultural memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa tanpa membedakan perlakuan antar kelompok(Made 2020).

Model pendidikan di Indonesia menunjukkan berbagai tujuan dengan menerapkan strategi dan sarana yang berbeda untuk mencapainya. Selain itu, pendidikan multikultural kemungkinan besar akan terus berkembang seperti 'bola salju', semakin besar dan semakin banyak diperbincangkan. Lebih penting lagi, pendidikan multikultural akan dapat diterapkan dalam sistem pendidikan di negara yang beragam budaya seperti Indonesia. Dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di Indonesia, prinsip solidaritas harus dikembangkan, yaitu kesiapan untuk berjuang dan bergabung dalam perlawanan demi pengakuan perbedaan orang lain, bukan demi kepentingan diri sendiri. Solidaritas menuntut kita untuk tidak fokus pada penguatan identitas diri, tetapi berjuang bersama dengan orang lain. Dengan demikian, diharapkan kehidupan multikultural yang didasari oleh kesadaran akan eksistensi diri tanpa merendahkan orang lain dapat segera terwujud(Amin 2018).

Penting untuk menghindari dominasi budaya tertentu dalam pembelajaran di kelas, karena lebih baik jika pembelajaran berfokus pada keragaman budaya atau multikultural. Untuk mendukung pendidikan multikultural, diperlukan kurikulum yang mendukung keberhasilan proses pendidikan. Kurikulum ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong pandangan pluralisme dan menghargai nilai, pandangan hidup, sikap, dan perilaku yang dapat diimplementasikan dengan mudah secara teoritis. Hal ini menekankan bahwa dalam pelaksanaan kurikulum, tidak boleh ada dominasi budaya tertentu yang menguasai proses pembelajaran. Penanaman nilai multikultural dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui pengembangan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang sesuai(Made 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun