Mohon tunggu...
Nani Lubis
Nani Lubis Mohon Tunggu... -

Pengen berbagi dengan semua orang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kolesterol Anda Tinggi? Jangan Panik, Ini Penjelasannya

20 September 2015   06:31 Diperbarui: 20 September 2015   09:13 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya ke apotek di tanjung balai karimun untuk membeli obat batuk dan flu sebagai persiapan mana tau sakit akibat cuaca kabut asap sekarang ini yang menerpa sebagian wilayah sumatera hingga malaysia. Saya kemudian melihat ada pemeriksaan kolesterol di apotek tersebut. Mumpung biayanya gak terlalu mahal saya coba saja untuk sekedar tau berapa nilai kolesterol saya sebenarnya. Walaupun badan masih sehat sih, tapi gak ada salahnya periksa.

Setelah menunggu sekitar 2 menit, bruakk.... sempat kaget melihat kadar kolesterol saya mencapai 236 mg/dL. Kemudian petugas apotek berusaha menenangkan saya bahwa dengan kadar kolesterol segini masih bisa diatasi hingga mencapai nilai normal dibawah 200 mg/dL. Haduh mbak seumur umur saya ini tidak suka makan makanan berlemak atau kolesterol kata saya panik. Mbak itu kemudian menawarkan produk food suplemen yang mengandung salmon omega, katanya baik untuk kesehatan dan menurunkan kolesterol hingga mencapai batas normal. Saya beli aja walau harganya mahal, berharap setelah konsumsi obat ini ada perubahan terhadap nilai kolesterol saya.

Sorenya saya menemui dokter penyakit dalam yang kebetulan tetangga di daerah teluk air. Dan saya memperoleh penjelasan yang sangat menyejukkan dan menenangkan hati yang sudah gundah gulana akibat kadar kolesterol tinggi tersebut. Ia menjelaskan bahwa kadar kolesterol yg saya cek di apotek adalah kadar kolesterol total. Dimana kolesterol total ini mengandung beberapa komponen kolesterol yaitu :

  • Kolesterol HDL (high density lipoprotein)
  • Kolesterol LDL (low density lipoprotein)
  • Trigliserida

HDL adalah kolesterol baik sedangkan LDL adalah kolesterol jahat, lanjut dokter itu. Ternyata bukan manusia aja ada yang baik dan jahat ya Dokter, jawab saya bloon. LDL kolesterol jahat karena jika terlalu banyak ia bisa nyangkut di pembuluh darah dan menumpuk menyebabkan penyumbatan sehingga beresiko serangan jantung dan stroke. Ih ngeri dengarnya amit amit jabang bayi. Sedangkan HDL kolesterol baik karena berfungsi mengangkut kembali kolesterol di sel dan yang menumpuk di pembuluh darah untuk dikembali ke asalnya yaitu liver (hati). Maka sebaiknya kadar HDL tinggi dan LDL malah rendah.

Sedangkan Trigliserida adalah kolesterol yang terbentuk jika makan nasi terlalu banyak atau kalori tinggi. Bukan tipe gue kali tuuhh timpalku. Sebenarnya trigliserida merupakan sumber energi, kelebihan kalori yang masuk ke tubuh akan disimpan dalam bentuk trigliserida. Jika kadarnya tinggi dalam jangka waktu lama, menyebabkan kegemukan dan diabetes (kencing manis).

Jadi jika kadar kolesterol ibu tinggi sebaiknya cek lagi kadar HDL, LDL dan Trigliserida untuk mengenai profil kolesterol dan cara mengatasinya, tutup dokter tersebut. Sambil mesem mesem, saya bilang coba pola hidup sehat aja dulu dokter sambil olahraga. Memang sih belakangan ini saya banyak ngemil akibat stres lihat kabut asap menyelimuti tanjung balai. Secara duit gue udah nyangkut di food suplemen tadi. Makasih ya dokter, kapan kapan saya konsul lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun