Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petaka Pukul 00.00

14 Oktober 2020   08:16 Diperbarui: 14 Oktober 2020   08:19 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Betul Mbah,"jawab Surti ringan sambil membayangkan ibu-ibu sosialita yang akan menyindirnya jika ia terlihat bangkrut. Kupingnya tentu tidak akan kuat.

Mbah Sira pun mengajaknya keluar gubug menuju sumur dangkal. Di situ tampak berseliweran makhluk aneka bentuk. Ada ular bersisik kepingan uang emas, ada babi, ada anak kecil gundul, dan beberapa makhluk lainnya.

"Mereka kutahan di sini. Itu ruh mereka yang dulunya minta pertolongan kepadaku, termasuk ruh Kamu kelak,"kata Mbah Sira.

Surti tidak peduli. itu urusan nanti toh yang meninggal belum pernah kembali sehingga tidak bisa diinterogasi. Yang penting ia tidak diejek. Ia bisa pamer di depan teman-teman sekelompoknya bahwa ia baik-baik saja walaupun informasi suaminya  yang telah di-PHK menjadi viral.

"Pilih satu di antara mereka. Kamu akan kaya. Itu si babi ngepet. Ruh Kamu akan mencari uang dalam wujud babi. Jika ketahuan orang waskita, Kamu dilempari sampai kepalamu benjol. Keesokan harinya ia akan tahu bahwa yang tadi malam menjadi babi ngepet itu Kamu, karena keningmu akan tampak benjol. Kamu mau?"

"Nggak Mbah. Malu." Ia membayangkan bakal viral jika keningnya tiba-tiba benjol tanpa sebab.

"Hmm...itu si thuyul. Ia akan mencari uang untukmu sesuai dengan jumlah tebusanmu kepadaku. Jika Kamu membelinya seharga 100 ribu, ia pun akan mencari uang 100 ribuan banyak banget."

"Nah, ini asyik Mbah."

"Tapi, ia kan anak-anak. Ia akan menyusu...

"Tidak Mbah. Risih. Tentu giginya nggak beraturan." Surti bergidik ngeri. Maka, mau tak mau, pilihan pun jatuh pada si ular bersisik keping uang emas.

"Itu Ki Blorong. Ia akan datang ke rumahmu setiap seminggu sekali pukul 00.00 untuk mengibaskan sisiknya agar berjatuhan di kamarmu. Karena itu, sediakan kamar gelap. Semua orang dilarang masuk kecuali Kamu. Jika datang, ia akan melilit tubuhmu sampai uangnya berjatuhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun