Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Telah Berjalan, Dituntaskan atau Dihentikan?

12 Oktober 2020   11:57 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana pula dengan dorongan yang berlebihan dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga menempuh jalan pintas maupun asal menyelesaikan semuanya baik bermanfaat maupun tidak? Dengan mengenali closure dan efek zeigarnik yang akan dapat memperbudak kita, maka kita telah memenangkan separuh peperangan, bukan?

Jika jalan pintas demi penyelesaikan target malah akan memalukan  dan merugikan orang lain, jika dorongan menuntaskan semua pekerjaan menjadi tak terbendung walaupun telah menyadari bahwa closure dan efek zeigarnik dapat memperbudak kita, maka cobalah melatih diri dengan hal sederhana. 

Cobalah memaksa diri meninggalkan beberapa gelas dan piring di bak cucian, untuk diselesaikan kemudian setelah tugas lebih penting lainnya terselesaikan. Mengapa? Bagaimanapun, melanjutkan kehidupan secara wajar lebih penting daripada mencoba menyelesaikan pembangunan alan Taj Mahal dari tumpukan tusuk gigi, bukan?

Setelah memelajari  beberapa alasan logis untuk tidak menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulai, kini kita pun harus berlatih memaksa diri menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulai jika memang bermanfaat dan tidak merugikan, bukan? Bagaimanakah caranya?

Para ahli pengaturan waktu menyarankan untuk menyisihkan periode-periode tenang untuk merencanakan ulang maupun menghadiahi diri sendiri jika target terselesaikan atau telah sanggup mendahulukan hal terpenting. Selain cara tersebut, cobalah memadukannya dengan jadwal pengerjaan dan penyelesaiannya. 

Dengan memaksa diri menyelesaikan tugas sederhana misalnya menyiangi rumput di taman, sedikit demi sedikit, tentu akan memperkuat dorongan menyelesaikan pekerjaan. 

Dorongan tersebut misalnya skopa perhatian kita adalah 10 menit, padahal waktu penyelesaian tugas kita satu jam. 

Menurut psikiater Dr.Leon Tec (dalam Hutabarat,1996: 58) segera setelah pikiran Anda berkelana, berhentilah bekerja dan lakukan sesuatu selama 30 detik demi perbaikan sirkulasi darah, melompat-lompatlah, senamlah, minumlah, lalu gunakan waktu sekitar 10 menit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan Anda. Dengan demikian, Anda menggunakan tiga menit untuk interupsi dan 57 menit untuk bekerja. Selamat mmencoba.

Bahan Bacaan

Hutabarat, Shaut LS. 1996. Sukses dan Prestasi. Jakarta Mitra Usaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun