Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Telah Berjalan, Dituntaskan atau Dihentikan?

12 Oktober 2020   11:57 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otak kita tanpa kita sadari, akan menyelesaikannya, walaupun hanya dalam angan, bukan? Perintis teori psikologi Gestalt, Kurt Koffa, menjelaskan tentang efek closure sebagai tegangan-tegangan yaitu pola-pola syaraf yang terbentuk dengan tidak sempurna...yang tanpa dapat dihindari, mengarah kepada kelengkapannya.

Contoh lain adalah seorang komposer besar yang suka tidur larut malam. Betapa sulit untuk membangunkannya di pagi hari, bukan? Oleh karena itu, isterinya ketika makan pagi tiba, membangunkannya dengan efek closure. 

Dimainkannya tiga rangkaian nada dalam piano. Sang komposer mendadak gelisah dalam tidurnya, kemudian turun dari pembaringan demi menyelesaikan rangkaian nada yang telah dimainkan isterinya tersebut. Closure telah memaksa otaknya untuk melangkah menyelesaikan rangkaian nada musik yang telah terbentuk secara lengkap dalam otaknya.

Memori kita mengisi dorongan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan kebiasaan khusus dalam tingkah laku mental yang disebut efek zeigarnik, sesuai dengan nama perintisnya. 

Dalam percobaan, Zeigarnik menugasi 138 anak untuk menyelesaikan tugas tertentu.  Separuh siswa diminta menyelesaikan tanpa interupsi, sedangkan sebagian yang lain diinterupsi. Bagaimanakah hasilnya? 

Ternyata setelah satu jam kemudian diadakan ujian, siswa yang diinterupsi, lebih mengingat tugasnya daripada yang tidak diinterupsi.  Zeigarnik pun menyimpulkan bahwa orang cenderung melupakan tugas yang telah terselesaikan karena motivasi dalam menyelesaikannya sudah terpenuhi.

Efek closure dan zeigarnik bekerja dengan lembutnys dalam diri setiap orang. Walaupun demikian, beberapa orang di antara kita berada pada dua kutub ekstrim, yaitu orang- kronis yang tidak ingin menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulainya dan orang-orang yang selalu memaksa diri untuk menyelesaikan pekerjaan apapun yang telah dimulainya, kendati menyadari bahwa yang dilakukan tersebut akan sia-sia. 

Bagaimana solusinya? Kedua tipe tersebut, harus sanggup mengendalikan dorongan-dorongan dalam dirinya. Jika hal yang dilakukan tersebut akan bermanfaat, sebaiknya dilanjutkan. Demikian pula jika yang telah dilakukan tersebut akan sia-sia, mengapa diselesaikan?

Orang-orang yang selalu tidak tuntas dalam mengerjakan apa pun tanpa pertimbangan bermanfaat atau tidak, biasanya kondisi rumahnya pun kacau serta usaha peningkatan kualitas diri pun dilakukan dengan setengah hati. Mengapa? 

Mungkin mereka adalah tipe orang dengan toleransi frustasi rendah, harapan yang tidak realistis pula, sehingga tidak memiliki kunci menuju keberhasilan, mudah menyerah pada kesempatan baik.

Ada juga orang yang suka mengambil lsngkah pintas dalam menyelesaikan pekerjaan karena cemas pada kegagalan. Ada juga yang takut dikritik, sehingga lebih suka bergelung pada zona nyaman, seperti mahasiswa abadi yang takut menyelesaikan kuliah karena takut terjun ke dunia masyarakat yang kejam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun