Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antara Deadline dan Kreativitas

13 September 2020   18:43 Diperbarui: 13 September 2020   18:48 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses ini pun melibatkan pikiran bawah sadar, sehingga adakalanya momen menemukan keterkaitan informasi satu dengan yang lainnya terjadi begitu tiba-tiba, tanpa terduga, sehingga tidak dapat dipaksakan.

Proses ketiga dari kreativitas adalah illumination. Setelah masing-masing informasi saling bertaut itu tercipta, orang-orang kreatif tersebut pun menemukan pola pemecahan masalah. 

Selanjutnya, proses terakhir adalah verification. Dalam tahap akhir ini, para pemikir kreatif harus membuktikan bahwa temuannya tersebut benar-benar membantu memecahkan masalah.

Dari keempat proses tersebut di atas, terlihat bahwa proses kedualah yang tidak dapat dihadang oleh waktu. Dalam situasi ini, cara terbaik memang melimpahkan deadline kepada anggota tim lainnya daripada terbengkalai semuanya. Itulah sebabnya, mengerjakan banyak tugas kreatif dari satu tugas ke tugas berikutnya, secara bergantian, bukanlah prinsip kerja yang efektif.

Akan jauh lebih efektif jika menyelesaikan sebuah tugas terlebih dahulu baru beralih ke tugas-tugas berikutnya. Oleh karena incubation memerlukan waktu yang lama bahkan adakalanya melibatkan pikiran bawah sadar untuk penyelesaian, melakukan tawar- menawar dengan pemberi tugas bukan merupakan ide yang buruk.

 Mengapa saat ujian, siswa pun diberi hari tenang? Agar mereka pun dapat memiliki waktu untuk incubation.  Dalam buku yang diterbitkan PT Elex Media Komputindo tahun 2017 tersebut dikatakan, masa tenang yang paling efektif adalah berkonsentrasi pada ujian dengan cara mengait-ngaitkan informasi yang didapat saat sebelum ujian, bukan malah membuang-buang waktu bersama teman-teman. 

Bahan bacaan tersebut menepis dugaan bahwa siswa penanya yang selama ini tergolong pandai, menjadi bermalasan mengerjakan tugas dalam era pandemi covid -19 ini. Ada kemungkinan ia tergolong siswa yang baru dapat mengerjakan tugas berikutnya setelah tugas awal terselesaikan. 

Walaupun adapula siswa yang akan menyelesaikan terlebih dulu tugas yang disenanginya, baru beralih kepada tugas yang kurang disenangi, berlanjut mengerjakan tugas yang tidak disenangi.

Jika tugas menulis disisihkan karena dianggap tugas yang kurang disenangi, harus disikapi dengan sabar karena proses meliteraikan siswa pun memerlukan waktu. Yang penting perjuangan sebagai sahabat literasi terus berjalan. 

Hehehe, mengutip pendapat pak Emcho, penggerak literasi dalam grup Rumah Virus Literasi, bahwa integritas sebagai sahabat literasi akan nampak wujudnya tatkal teruji masa kritis. 

Ketika kesibukan menumpuk, apakah masih meluangkan waktu (make time) untuk membaca atau menulis? Jika masih, berarti dapat dianggap lulus sebagai sahabat literasi.  Salam untuk para sahabat literasi yang dikomandani Pak Emcho dalam grup Rumah Virus Literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun