Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dalam Selubung Kabut (25)

8 Agustus 2020   06:33 Diperbarui: 8 Agustus 2020   07:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Lala terkejut sampai-sampai ia yang semula duduk bersandar di kursi, mengangkat tubuhnya dan mendekat sambil berbisik,

                "Bagaimana contohnya?"

                "Walah, Bu Guru ini memintaku membuat contoh,"Rani tertawa,"Contohnya? Ia tidak sekadar tidak mau ikut patungan saat pergi. Tapi juga seenaknya minta kiriman pulsa pada kami. Lho, itu kan ulah lelaki-lelaki yang memorotnya. Ngirim sms minta pulsa. Mengapa ia kopi paste kepada Kami, teman-teman perempuannya yang sudah berbaik hati mengajaknya pergi tanpa patungan?"

                "Hehehe. Ia ingin bagi tugas mungkin. Ia merasa ditugasi Tuhan untuk meluruskan lelaki-lelaki pemalas yang dipacarinya. Bagi tugas dengan cara meminta kalian minimal memberinya pulsa."

                "Pemikiran model apa itu,"tukas Rani masih kesal,

                "Lalu, dengan seenaknya memintamu bertahan pada Randy? Kan ambigu antara memintamu bersabar atau malah mencari teman untuk hancur?"

                                                (bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun