Mohon tunggu...
Nanik Sudarwati
Nanik Sudarwati Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMP Kosgoro

Suka belajar, Menanam, dan berdo'a.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak

12 Agustus 2024   20:11 Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kamera waktu pembelajaran dikelas (Dokpri)

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan berperilaku etis pada manusia.

 

KONEKSI ANTAR MATERI (KETERKAITAN DENGAN MODUL-MODUL SEBELUNYA)

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho : Filosofi ini menegaskan bahwa sebagai seorang guru yakni seorang pemimpin pembelajaran, kita harus dapat memberi contoh atau teladan dalam pengambilan keputusan.  Ing Madya  Mangun Karsa: Filosofi ini menegaskan bahwa guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannyasecara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Tut Wuri Handayani ; Filosofi ini menegaskan bahwa sebagai guru hendaknya mampu mendorong kolaborasi dan kinerja siswa serta memberikan dukungan, arahan dan bimbingan kepada para siswa.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai guru sebaiknya memiliki nilai-nilai positif seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Nilai positif yang sudah tertanam dalam diri akan menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar , berada di situasi dilemma etika atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berfikir seksama untuk mengambil keputusan yang benar. Nilai-nilai positif yang mampu mempengaruhi guru untuk menciptakan keputusan yang berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu solusi yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila dikombinasikan dengan Sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang diambil.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Sebagai seorang pendidik kita harus mampu memahami kompetensi sosial dan emosional itu diperlukan agar guru dapat focus dalam penerapan menjadi orang "baik" dan kesadaran penuh "mindfulness" berpengaruh besar dalam pengambilan suatu keputusan. Keputusan dapat diambil dengan tepat dan bijak sehingga dapat mewujudkan keberpihakkan kepada murid.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pemimpin pembelajaran (seorang pendidik) harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilemma etika atau bujukan moral, seorang pendidik ketika dihadapkan dengan masalah moral dan etika, baik secara sadar maupun tidak terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianut memepengaruhinya dalam mengambil keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka seorang pendidik haruslah memiliki nilai-nilai guru penggerak sehingga setiap keputusan yang diambil dapat berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun