Kopi juga bukan lagi konsumsi kaum adam saja saat ini tidak sedikit kaum hawa yang jatuh cinta dengan minuman yang berwarna hitam pekat ini. begitu halnya dengan profesi sebagai peracik kopi atau barista biasanya didominasi oleh para kaum Adam.
Namun ternyata, tak sedikit pula perempuan yang tertarik terhadap pekerjaan tersebut. Salah satunya adalah Nanik Cahya Nandy yang akrab di panggil Nanik ini tinggal di jepara yang bertanggal lahir 25 mei 1997. Perempuan berhijab  ini telah menggeluti dunia barista sejak masih duduk dibangku kuliah.
Seiring mengikuti diskusi bersama teman - teman aktivisnya yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini.
"Di deket rumah aku itu ada kafe gitu. Aku lihat Pembuat kopinya itu kok seru ya, yasudah akhirnya aku join dengan kafe itu terus belajar," ujar Nanik saat berbincang dengan Ikhsan barista sekaligus pemilik coffe shop , yang berlolasi di Vintage Coffe Mlonggo Jepara.
Nanik tidak menduga, bahwa keputusannya untuk belajar membuat kopi tersebut justru membuatnya menjadi jatuh cinta pada dunia kopi. Dia memutuskan untuk menekuni profesi tersebut dengan mempelajari berbagai teknik membuat kopi, seperti membuat V60, espresso, cappucino, latte, hingga teknik latte art.
Dia membutuhkan waktu sekitar beberapa bulan untuk mempelajari seluk beluk kopi dan pembuatan kopi mulai dari yang tubruk hingga yang rumit.
Nanik mengaku, tidak mengalami kesulitan selama menjadi barista. Meskipun barista identik dengan pekerjaan laki-laki, namun ternyata kaum hawa pun bisa menjadi seorang peracik kopi yang handal. "Rasa ingin tahu aku itu tinggi. Jadi, kalau misalkan aku sudah tahu sesuatu, aku akan cari tahu, cari tahu lagi. Aku enggak puas. Aku cari tahu lagi. Jadi enggak kesulitan," ucapnya.
Tapi semua kopi pasti pahit. Makanya aku pingin bisa bikin kopi yang bisa meminimalisir pahit itu "tandasnya. Perlu kita ketahui perempuan barista berhijab dan sekaligus Mahasisw Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2015 Â ini kesehariannya kalau pagi membantu orangtua menjajahkan kue kue kering ke tempat reseller dan selepas itu dilanjut dia pergi ke kampus karena dia masih menjadi mahasiswa aktif di Unisnu Jepara.
Sepulang dari kuliahnya dia menyempatkan beristirahat sembari untuk mengerjakan tugas -tugas kuliahnya. Dan malamnya dia bekarja menjadi barista di Vintage Coffee dimana coffee shop yang menjadi tempat kerjanya yang pertama kali.
Gadis berumur 20 tahun ini tak pernah mengeluh akan keseharian yang dia jalani melainkan ini menjadi motivasi buat dia untuk menjadi gadis yang mandiri dalam segi apapun dan tidak merepotkan kedua orangtua nya setra semakin tambah komitmen
Dan pada akhirnya dia bergabung di Komunitas Kopi Jepara (KKJ) yang beranggotakan owner -owner coffe shop se -Jepara dan penikmat kopi se - Jepara dan para barista jepara. Kegiatan KKJ ini setiap dua minggu sekali membuka stand "Ngopi Gayeng" yang bertempat di Alun - alun Jepara setiap hari minggu, pukul 06:00 pagi. Ini bertujuan untuk mengenalkan kopi jepara kepada masyarakat jepara
Menjadi seorang barista memiliki kepuasan tersendiri bagi dia. Terlebih, jika kopi racikannya mendapat testimoni yang positif dari pelanggan. Kedepannya, dia ingin membuka sebuah kedai kopi sendiri agar kecintaannya terhadap kopi bisa semakin tersalurkan. Saat ini, dia tengah menabung untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.
Nanik Cahya Nandy
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Semester 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H