Let me kiss you Let me hold you Every step you take Every word you say And every game you play I'll be watching you 'Cause my love for you forever Lagu itu terus terdengar dari MP3ku . sudah ribuan kali lagu ini ku putar dan aku masih saja diam . masih terasa kosong . Tampa terasa airmataku mengalir deras dipipiku , dadaku terasa sangat sesak dan tubuhku terasa lemas . aku peluk erat album foto bersampul bunga mawar putih dan merpati di sisi kananya , album yang cantik. Disini tersimpan semua fotoku dan dia , saat kita masih bersama. Saat kamu masih ada .saat aku masih bisa menyentuhmu .saat aku masih bisa mendengar tawamu yang selalu bisa membuatku tersenyum . aku belum bisa nerima kenyataan ini . abimmm.... tibatiba tubuhku abruk . dan semua berubah jadi gelap, gelap ... ........ Terasa ada tangan halus menepuk nepuk pipiku , “nan? Nan? Sadar nan .. kamu ngga papa?” suara lembut itu keluar dari sosok keibuaan dengan pancaran mata penuh kasih sayang, itu ibuku. Kepalaku terasa sangat pening . dan mataku terasa sangat berat . ku paksakan untuk membuka mata walau terasa berat. Saat aku membuka mata ku dapati ibuku ditepian ranjang , ada apa ini ? “nak ? kamu ngga papa?tadi kamu pingsan . ibu sangat kwatir sama kamu.” “ngggg?ngga papa kok buk,aku Cuma sedikit ngga enak badan . handphoneku mana bu? Aku pengen sms abim .” Tibatiba ibuku nangis dan mengusap kepalaku lembut , “nak , abim udah ngga ada , ngga usah diingat ingat ya sayang , kamu yang tabah .” Seketika aku tersentak , seperti tersambar petir kembali . aku benerbener lupa kalo abim udah ninggalin aku untuk selamalamanya . aku masih belum percaya . Ibu memeluku erat . “ yang sabar, menangislah dipelukan ibu .” Aku benerbener nangis tersedu sampai aku sesak “ibu, aku sayang dia , kenapa Tuhan ambil dia secepat ini ?” “semua sudah ada takdirnya ,nak . dia pasti udah bahagia disana , relain dia ya” Suara lembut dan pelukan hangat ibu mampu sedikit menenangkanku walaupun aku masih terasa sangat terpukul . Tuhan , jaga dia untukku .. ...................... Harihariku kini terasa sangat kosong . tanpa abim , ya, abimanyu . seorang cowok yang mampu membuatku tertawa dan menangis . dia sosok yang sangat spesial bagiku. Masih sangat tergambar jelas dipikiranku saat kita pertama bertemu . Kala itu sepulang sekolah . hujan mengguyur kota tercintaku yang memang langganan hujan .dan hujan selalu membawa cerita tentang aku dan abim . Di halte depan sekolah , disana aku duduk termenung memandangi hujan sambil nunggu bis yang tak kunjung datang . di sebelahku ada seorang cowok,entah siapa . sepertinya kakak kelas.dan dia terlihat manis . sesekali aku curicuri pandang ke arahya .dan entah kebetulan atau ngga ,dia juga melihat ke arahku . mata kami saling berpapasan .its nice ! matanya bening . rasa dejavu yang tibatiba membuat jantungku berderu labih cepat . Tibatiba ada bis berhenti di depan kami , yang harus menyudahi pertemuan singkat ini . tapi dia mampu merenggut hatiku . pertemuan yang manis kan ? tapi perpisahan ini tampa kata .seperti pesan yang tak sempat disampaikan kayu pada api yang membuatnya hangus .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H