Pada bab kelima buku ini membahas tentang tinjauan kritis terhadap konsep dan penerapan munāsabah dalam tafsir al-Misbah. Pada bagian ini Hasani memaparkan tentang penafsiran Quraish Shihab mengenai dua telaah model munāsabah. Model pertama merupakan model kajian munāsabah ayat yang ditelisik lagi melalui lima spesifikasi yaitu kajian munāsabah antar ayat dengan ayat dalam satu surah, hubungan antara satu ayat dengan faṣilah (penutupnya), keserasian hubungan antar kalimat dengan kalimat dalam ayat, hubungan antara kata dalam satu ayat, hubungan antara kalimat dalam satu ayat, dan hubungan ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah. Model kedua merupakan pola munāsabah surah yang terbagi menjadi delapan telisik yaitu munāsabah antar surah dengan surah sebelumnya, munāsabah awal uraian surah dengan akhir uraian surah, munāsabah antara awal surah dengan akhir surah sebelumnya, keserasian tema surah dengan nama surah, keserasian penutup surah dengan uraian awal surah berikutnya, hubungan antara kisah dalam satu surah, hubungan antara surah-surah al-Qur’an dan hubungan antara fawātiḥ al-suar denga nisi surah.
Kemudian pada bab terakhir buku ini, Hasani menyimpulkan bahwa susunan al-Qur’an memiliki keserasian dari sisi ayat dan surah. Keserasian dan kesatuan dalam setiap bagian ayat dan antar surah menjadi bukti kesatuan sistem yang utuh dan komprehensif. Sehingga, membenarkan dan menguatkan bahwa al-Qur’an dengan susunan ayat dan surah merupakan mukjizat yang tidak terbantahkan. Berdasasarkan dua pola munāsabah yang menjadi fokus Hasani dalam buku ini, dia menemukan ada lima munāsabah ayat dan delapan munāsabah surah dalam tafsir al-Misbah. Lima munāsabah itu adalah munāsabah antar ayat dengan ayat dalam satu surah, hubungan antara faṣilah denga nisi ayat, hubungan antar kalimat dengan kalimat dalam ayat, hubungan antara kata dalam satu ayat, hubungan antara kalimat dalam satu ayat, dan hubungan ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah. Sedangkan delapan munāsabah surah yaitu munāsabah antar surah dengan surah sebelumnya, munāsabah awal uraian surah dengan akhir uraian surah, munāsabah antara awal surah dengan akhir surah sebelumnya, keserasian tema surah dengan nama surah, keserasian penutup surah dengan uraian awal surah berikutnya, hubungan antara kisah dalam satu surah, hubungan antara surah-surah al-Qur’an dan hubungan antara fawātiḥ al-suar dengan isi surah.
Hasani menyebutkan bahwa Quraish Shihab dalam tafsirnya sangat konsen untuk menghidangkan munāsabah di hampir peralihan ayat demi ayat. Lebih-lebih lagi bahasan sangat Panjang lebar ketika peralihan dari surah sat uke surah yang lainnya, baik awal surah dengan akhir surah dan akhir surah dengan awal surah berikutnya. Hasani mengungkapkan bahwa hal inilah yang menjadi nila tambah dari tafsir al-Misbah.
Kelebihan Buku
Buku ini sangat layak untuk dibaca terutama oleh mahasiswa prodi ilmu al-Qur’an dan Tafsir karena buku ini memberikan informasi tentang munāsabah dalam tinjauan ulama klasik sampai kontemporer. Pembahasannya dilengkapi dengan berbagai pendapat ulama yang juga dijabarkan melalui catatan kaki dan juga dilengkapi dengan contoh penafsiran ulama selain penafsiran Quraish Shihab yang menjadi fokus utama dalam buku ini. Berbagai pembahasan yang disajikan dilengkapi dengan banyak refresensi sehingga informasi yang disajikan dalam buku ini menjadi kaya.
Kekurangan Buku
Dalam buku ini ada beberapa materi yang pembahasannya diulang kembali. Bahasa yang digunakan terlalu tinggi sehingga pembaca sulit untuk memahaminya secara langsung apalagi bagi para pemula.
Kesimpulan
Buku yang ditulis oleh Hasani Ahmad Said ini sangat bermanfaat terutama bagi para mahasiswa podi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Pembahasan munāsabah yang disajikan sangat rinci yang dilengkapi dengan tinjauan teori dari ulama klasik hingga kontemporer. Selain itu juga pendapat para ulama dijabarkan di catatan kaki dan dalam pembahasannya dilengkapi juga dengan berbagai contoh penafsiran ulama terkait munāsabah. Pembahasannya juga dilengkapi dengan banyak referensi yang menjadikan buku ini kaya akan informasi terkait munāsabah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H