Mohon tunggu...
Nanie
Nanie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Mom blogger. Crafter. Food lover

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Likupang, Surga Tersembunyi di Sulawesi Utara

23 Maret 2022   19:59 Diperbarui: 24 Maret 2022   12:04 3509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi kegiatan | Dok. Kompas 

Likupang, sebuah daerah yang berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara belakangan ini seringkali saya baca di media-media online maupun media sosial terkait statusnya sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).

Tadinya saya sekadar baca saja, cukup tahu bahwa ada sebuah destinasi wisata yang digadang-gadang sebagai The Hidden Paradise, hingga akhirnya saya berkesempatan hadir di sebuah International Conference bersama beberapa kawan blogger Kompasiana di mana Likupang diulik secara mendalam oleh narasumber-narasumber hebat.

Sulawesi Utara bukanlah sebuah provinsi yang asing bagi saya. Beberapa tahun lalu saya dan pak suami yang saat itu masih berstatus pengantin baru, sempat liburan selama seminggu di provinsi ini.

Kami menjelajahi kota Manado, Bunaken, hingga ke Danau Tondano, Bukit Kasih, Danau Linow, Gunung Mahawu dan Tomohon. Tidak ketinggalan pula wisata kuliner Sulawesi Utara yang terkenal enaknya sampai ke hati tidak lupa kami cicipi. 

Karena itulah, hadir secara daring dalam International Conference Likupang North Sulawesi menjadi semacam pengobat rindu bisa menyaksikan destinasi indah di Sulawesi Utara, bisa tahu lebih banyak tentang Likupang dan kawasan wisata yang terintegrasi sekaligus mendengarkan paparan dari narasumber terkait DSP Likupang-Sulawesi Utara.

Informasi kegiatan | Dok. Kompas 
Informasi kegiatan | Dok. Kompas 

International Conference Likupang North Sulawesi -- Discover The Hidden Paradise

Selasa, 8 Maret 2022, bertempat di Novotel Manado, digelarlah sebuah international conference bertajuk "Likupang - North Sulawesi: Discover The Hidden Paradise" secara hybrid.

Dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno secara virtual, Deputi Kemenparekraf Ibu Rizki Handayani Mustafa dan Anggota DPR RI Ibu Adriana Dondokambey, Kadispar Prov Henry Kaitjily, Ketua Asita Sulut Merry Karouwan serta Prof. Dr. Betel Lagarense. Saya beruntung bisa hadir menyimak acara ini melalui aplikasi zoom. 

Tari tradisional khas Minahasa membuka acara dengan memukau, disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebagai sesi pembukaan, Anggota Komisi X DPR RI Ibu Vanda Sarundajang menyampaikan bahwa pariwisata merupakan penggerak pembangunan di Indonesia yang memberi dampak positif bagi masyarakat.

Presiden Jokowi mencanangkan mencanangkan DSP ada lima, nah salah satunya adalah Likupang di Sulawesi Utara. Kawasan ini dalam pengembangannya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan mampu menambah kesejahteraan masyarakat sekitar.

Sulawesi Utara dikenal dengan nama Bumi Nyiur Melambai, seringkali pula disebut sebagai The Land of The Smiling People karena keramahan masyarakat lokal. Potensi wisatanya mumpuni, ada gunung dan juga laut namun perlu dikembangkan lebih terarah dan profesional dengan dukungan seluruh elemen dan stakeholder terkait. 

Kawasan pantai Pulisan di Minahasa Utara, ada Pantai Surabaya di Desa Mineru, ada Casa Baio Resort, dan juga Pantai Paal semua satu garis pantai satu wilayah. Nah di sinilah muncul tantangan manajemen wisata biar menarik wisatawan untuk datang berkunjung. 

Deputi Bidang Produk Wisata & Penyelenggaraan Kegiatan (Events) KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF, Ibu Rizky Handayani menekankan bahwa sekarang bukan lagi zamannya fast tourism tapi experience tourism. 

Ada engagement wisatawan yang datang, persaingan wisata makin besar sementara market makin mengecil jadi teliti memilih market mana yang sesuai dengan destinasi. Likupang merupakan destinasi bahari yang sesuai dengan ciri khas Sulawesi Utara.

Beliau juga menyatakan bahwa Sulawesi Utara memiliki keunggulan untuk branding pariwisata khususnya gastronomi. Wisatawan bukan lagi hanya kulineran tapi explore gastronomi. Branding dengan destinasi gastronomi bisa diperkenalkan terutama kaitannya dengan garis Wallace.

Garis Wallace sendiri merupakan sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Tentu saja ini berpengaruh pada ketersediaan dan karakteristik rempah di Sulawesi Utara.

Makanan Sulawesi Utara kaya akan rempah. Nah selanjutnya adalah pemerintah setempat bagaimana membuat narasi terkait kuliner yang ada. Sertifikasi halal untuk rumah makan dan resto juga penting agar wisatawan bisa makan dengan nyaman dan tenang.

(Sumber foto: tribunmanado.co.id/Isvara Savitri) 
(Sumber foto: tribunmanado.co.id/Isvara Savitri) 

Supporting Destination of KEK Likupang

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Bapak Hendry Richard Willard memaparkan strategi pengembangan pariwisata Sulawesi Utara. Lalu mulai mengulas Likupang The Hidden Paradise dimulai dari Pulisan Bay yang terdiri dari Pulisan Beach, Pulisan Hills dan Pulisan Savana. Mata dimanjakan dengan beragam gambar wisata yang indah-indah.

Ada lima daerah yang disebut sebagai supporting destination of KEK Likupang yaitu Bunaken, Manado -- Batu Angus, Bitung -- Waruga Sawangan, Minahasa Utara -- Benteng Moraya/Danau Tondano, kab. Minahasa -- Danau Linow, Tomohon.

Jangan ada daerah yang merasa ditinggalkan tapi semua terintegrasi dengan Likupang karena konsep The Hidden Paradise Likupang memang demikian. Masyarakat desa harus bangkit sebagai bagian dari ekonomi. 

Selamatkan Laut Indonesia

Presentasi agak berbeda disampaikan secara menghentak oleh Prof. Christian Fenie seorang Consultan Marine Tourism, yang bertujuan membuka mata bahwa Indonesia berpotensi menjadi destinasi pariwisata nomor 1 di dunia, dengan catatan: kalau diatur dengan baik.

Realistis sekali pak prof ini, jadi nggak cuma pamer indahnya Likupang The Hidden Paradise tapi juga sekaligus ngasih solusi bagaimana menjaga dan melestarikan. 

Laut dan taman laut Indonesia termasuk salah satu yang terkaya di dunia dan memiliki terumbu karang yang paling luas di dunia. Alih-alih hanya menyajikan keindahan taman bawah laut yang dimaksudkan, beliau juga memaparkan potensi-potensi yang berpeluang menjadikan kekayaan laut tersebut lenyap selama-lamanya.

Sampah plastik yang berserakan, di tepi jalan, di pantai, di saluran air, di sungai dan pada akhirnya akan bermuara di laut. Hal ini tentu bisa merusak ekosistem laut. Jangan sampai berubah menjadi planet plastik karena tingkah kita manusia yang tidak taat aturan terkait sampah dan regulasinya.

Dua bulan lalu Likupang masih dipenuhi sampah ketika ia berkunjung. Sampah ini adalah hal yang sensitif bagi turis mancanegara. Jangan sampai mereka foto kemudian disebarkan di media sosial dan semua orang melihat, demikian ungkapnya.

Lalu ada penggunaan bom ikan yang merusak karang, jual beli hewan laut yang dilindungi termasuk penyu, pari, triton, ikan nemo, dan napoleon yang bisa ditemukan di pasar lokal. Bagaimana semua hal yang terkait pada akhirnya akan mengakibat terjadinya perubahan iklim dalam skala yang lebih besar.

Selamatkan laut Indonesia yang sedang sangat terancam. And always remember, If you SAVE the SEA, and give opportunity to the natives, YOU SAVE the NATION. Pungkas Prof Christian Fenie menutup paparannya. 

Dahsyatnya Kekuatan Kata-kata

Aris Prasetyo, Wartawan Ekspedisi Wallacea Kompas berkisah tentang kekuatan kata-kata dalam mempromosikan pariwisata.

Saya sebagai seorang blogger langsung mengaminkan karena mengalami sendiri bagaimana dahsyatnya sebuah narasi bisa mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk dalam hal ini keputusan untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata berdasarkan informasi yang dibaca di media.

Gali dulu apa kekuatan cerita (kearifan lokal) dari Likupang, lalu dikemas dengan narasi yang baik, diperkuat oleh gambar, foto, grafis, dan video. dan terakhir dipromosikan melalui media massa, media sosial, dan lain-lain. Kapan tidak dinarasikan, maka akan tetap jadi hidden paradise, tidak terpromosikan, demikian ungkap Pak Aris. 

"Sustainable Tourism Development"

Ulasan menarik juga disampaikan oleh Prof. Dr Bet El Silisna Lagarense, MMTour tentang optimalisasi SDA pengembangan pariwisata berkelanjutan Likupang.

Bahwa terdapat Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo. Nah terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan, ada dua poin penting yang harus diperhatikan yaitu;

  • Dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang. 

  • Tidak merusak alam dan budaya masyarakat setempat agar dapat diwariskan pada generasi penerus.

Prof. Bet juga mengulas lebih dalam tentang sustainable dari sisi ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Lagi-lagi mata dimanjakan dengan beragam gambar pemandangan indah dan deretan kuliner lokal yang menggugah selera. 

Tangkapan layar 
Tangkapan layar 

Kuliner Lokal dan Cerita Menarik

Terkait kuliner lokal, saya suka sekali dengan pemaparan dari Ragil Imam Wibowo, seorang Indonesian Chef & Gastronaut. Pada sesi kedua beliau mengulas secara mendalam bagaimana merangkai kuliner menjadi sebuah destinasi unggulan. 

Potensi wisata kuliner di Sulawesi utara sangat bisa menjadi cerita gastronomi yang tidak hanya menarik untuk didatangi dan dicicipi tetapi juga dipelajari sejarahnya. Karena itu, penting untuk mengidentifikasi kuliner di Likupang dan Sulawesi Utara termasuk makanan halalnya. Orang selalu penasaran dengan makanan, dan itu bisa banget menarik orang datang ke daerah makanan itu berasal. 

Tangkapan layar pribadi 
Tangkapan layar pribadi 
Tangkapan layar pribadi 
Tangkapan layar pribadi 

Chef Ragil juga menyebutkan oleh-oleh khas Sulawesi Utara misalnya goroho dan klappertaart. Klaprertaart merupakan kuliner khas Manado yang diadopsi dari Belanda.

Klappertaart berasal dari kata 'klapper' yang berarti 'kelapa' dan 'taart' yang berarti kue. Jadi, secara harfiah klappertaart berarti kue kelapa. Video pembuatan dan penyajian Klappertaart by Chef Ragil yang diplating secara berbeda dari Klappertaart pada umumnya kita lihat. 

***

Beberapa jam menyimak paparan narasumber tentang Wonderful Indonesia, DSP Likupang-Sulawesi Utara sungguh memberi banyak insight yang berbeda tentang sebuah destinasi wisata.

Bahwa tak hanya sekadar menjual keindahan alam ataupun nikmatnya kuliner lokal, tapi di balik itu ada banyak hal yang mesti dikoordinasikan dengan elemen terkait, termasuk merangkul dan melibatkan masyarakat lokal di sekitar destinasi tersebut. 

Tangkapan layar pribadi 
Tangkapan layar pribadi 

Semoga suatu hari nanti saya berkesempatan menjejakkan kaki di Likupang, surga tersembunyi di Sulawesi Utara. Menikmati keindahan alamnya, menelusuri cerita gastronomi-nya, dan beramah tamah dengan masyarakatnya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun