Mohon tunggu...
Nani Wahyuni
Nani Wahyuni Mohon Tunggu... -

cwe ga' mau ribet

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Pembelajaran?

26 Oktober 2011   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berbagai tokoh mengemukakan pendapatnya tentang teori pembelajaran yang menurut mereka tepat sesuai dengan klasifikasi yeng mereka yakini. Klasifikasinya antara lain teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme, dan teori humanisme. Masing-masing teori tersebut mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda.

Teori behavioristik menekankan pada proses pemberian stimulus dan direspon oleh siswa berupa tingkah laku sebagai perubahan hasil belajar. Pandangan ini didukung oleh beberapa tokoh antara lain Thorndike, Watson, Guthrie, Gestal, Lewin, Skinner, Tolman dan Clark Hull. Skinner menyimpulkan bahwa dalam teori ini ditekankan perlunya penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil belajar. Penguatan tersebut akan berpengaruh terhadap respon, yang cenderung akan menyebabkan respon yang positif terhadap stimulus tersebut.

Teori kognitivisme menyatakan bahwa belajar atau pembelajaran adalah suatu proses yang lebih menitikberatkan proses membangun ingatan, retensi pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek yang bersifat intelektualitas lainnya. Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses untuk membangun kemampuan mengembangkan potensi kognitif yang ada dalam diri siswa. Sedangkan menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang atau siswa adalah suatu proses yang bersifat genetik artinya proses belajar didasarkan pada mekanisme biologis perkembangan system syaraf. Kesimpulan dari teori ini yaitu bahwa belajar ataupun pembelajaran menitik beratkan pada perubahan perkembangan kognitif seseorang yaitu berupa perubahan pengetahuan .

Teori konstriktivisme berpandangan bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat terlibat langsung dalam melakukan kegiatan, aktif dalam berpikir. Siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi dan guru hanya sebagai fasilitator atau moderator.

Sealnjutnya teori humanisme, teori ini berprinsip bahwa proses belajar maupun pembelajaran harus menghargai seorang sebagai manusia. Tidak semena-mena menganggap siswa sebagai robot.

Dari semua pandangan tentang teori belajar dan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa dalam belajar ataupun pemebelajaran harus melibatkan 3 aspek yaitu kognitif, efektif dan psikomotor sehingga hasil belajar akan dapat dicapai secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun