Mohon tunggu...
Nandy Septiharyana
Nandy Septiharyana Mohon Tunggu... Freelancer - Hola!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dia yang Menemani di Kosan

6 November 2020   21:17 Diperbarui: 7 November 2020   08:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sudah 7 bulan lamanya, Carla tidak mengunjungi kosannya, dan akhirnya ia kembali ke kosan karena ingin liburan bersama teman kuliahnya. Matahari mulai terbenam ketika Carla baru saja menginjakkan kaki di kota tempatnya menempuh pendidikan perguruan tinggi. Air hujan mulai turun dan awan pun berubah menjadi gelap. Carla turun dari motor dan langsung berlari kecil menuju pintu gerbang.

"Mba, mba..." 

Carla yang sudah berada di depan pintu gerbang kosan pun langsung menoleh ketika merasa dipanggil oleh mas-mas ojol, "Apa mas?"

Mas ojol menunjuk ke Carla, "Maaf mba, helmnya jangan ikut dibawa," Mas itu pun terkekeh.
Carla yang baru menyadari, dan langsung tertawa, "Oh iya maaf mas, kelupaan," Carla melepas helm itu dan memberikannya pada mas ojol, "Maaf ya mas,"

"Iya mba, gak apa-apa udah sering kok costumer lain juga gitu," Mas ojol tersenyum. Carla merasa kikuk karena ia juga sering kelupaan seperti itu, ia kembali ke depan gerbang dan membuka gembok gerbangnya dengan kunci yang ia bawa. 

Suasana kosan terasa biasa saja ketika Carla memasuki kosan, Carla langsung membuka pintu kamarnya. Ia sudah terlebih dahulu merasa lelah ketika melihat keadaan kamarnya yang penuh debu, ada kotoran cicak, beberapa baju ada yang buluk, sawang dimana-mana. Carla menuju kulkas yang ada di dekat tangga dan mencolokkan kabel kulkas karena Carla ingin minum air dingin, ya memang aneh Carla, musim hujan, dingin, eh minum dingin juga. 

Carla mendengar tawanya Aneta, "Oh ada Aneta,"  Gumamnya. Carla memang hafal betul suara Aneta yang nyablak dan tawanya khas mudah untuk diingat. Carla yang lelah karena diperjalanan memutuskan untuk kembali ke kamarnya, saat sampai di depan pintu kamarnya Carla sedikit kaget karena ada benda kecil menggelinding ke arahnya.

"Apa nih," Carla hanya memperhatikan tajam karena bendanya aneh. "WOII!" Carla tekejut ketika ada yang menyenggol kakinya, yang ternyata adalah kucing, namanya Bubu sering mampir ke kosan, "ISHH! Bubu bikin kaget aja, main sendiri ya aku capek, bye," Carla langsung masuk, dan rebahan, mulailah ia menonton drama korea.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Karena keasikkan nonton drama korea, Carla sampai lupa kalau ia belum makan malam, ia bangun dari rebahannya, membuka pintu dan berjalan keluar di teras depan, hujan deras dengan angin dingin yang bertiup kencang.

 "Aduhh jadi pingin makan mie rebus," Carla menuju kembali ke kamarnya. "Woii!" Lagi-lagi Carla terkejut, karena tiba-tiba Aneta muncul, "Eh Neta, wihh bikin mie, aku juga baru mau bikin mie, dingin banget gini,"

"Iya, kamu mau gak ini?" Aneta menawarkan mie yang baru saja dia buat.

"Gak usah Net, aku bikin sendiri aja," Carla tersenyum pada Aneta, namun Aneta tidak senyum balik, tidak biasanya dia seperti itu. Aneta mengangguk, melewati Carla tak sengaja lengan Aneta bersenggolan dengan lengan Carla. 'Aneta kok dingin banget, kenapa dia' Dalam hati Carla. 

Aneta langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya. "Mungkin dia lelah."

**

Pagi harinya, Carla terbangun karena mendengar gaduh, ketukan di tembok sebelah kamar Carla. Carla emosi banget tidurnya terganggu, "Ish, ganggu aja sih pagi-pagi!!" Dengan kesal dan spontan Carla membalas dengan menghentakkan kakinya ke tembok lebih keras. Karena sudah tidak bisa merem lagi, Carla beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai, sudah rapih, siap untuk liburan, Carla keluar kamar, sembari jalan ia mengingat-ingat sesuatu. Seketika ia langsung kaget, dan berhenti tepat berada didepan kamar sebelah kamarnya, yang ia baru ingat kalau kamar itu kosong 👁👄👁 Carla deg-degan bukan main, ia merinding dan langsung menaiki anak tangga menuju kamar Aneta. Eh, ternyata Aneta sedang duduk di taman balkon.

"Masa Aneta sih, ngapain juga dia, gak mungkin lah," Carla berbicara pelan pada dirinya sendiri. Carla menghampiri Aneta dan mengajaknya untuk membeli sarapan. Carla tidak bercerita pada Aneta tentang kejadian tadi, takutnya Carla dikira halu.

Sampailah di tukang bubur ayam, Carla memesan, "Net mau pesan gak?"

"Engga, udah kenyang,"

Carla mengangguk, mereka berbincang sembari menenunggu pesanan jadi. Carla mencium aroma yang wangi sekali, "Bang pakai pengharum kembang ya? Wangi bener," Sepertinya abang-abangnya tidak kedengaran, karena ramai. Namun Carla cium lagi asalnya, "Net kamu pakai parfum apa, baru ya?"

"Engga," Jawab Aneta. Tak lama pesanan Carla jadi, Carla membayar, "Kenapa sih bang?"

"Engga mba," Abang itu mengambil uang yang diberikan Carla. Carla menatap sinis abang tersebut, "Makasih bang," Ia tidak suka abang itu menatapnya dengan tatapan aneh, ya memang abang-abangnya baru, sebelumnya bukan dia, Carla tidak pernah melihatnya, jadi Carla tidak kenal.

Sampai di kosan, Aneta kekamar karena ingin melanjutkan mengerjakan skripsinya, sementara Carla duduk di gazebo untuk menyantap sarapannya. Aneta adalah kakak tingkatnya Carla, namun usia mereka sama.

 Carla menyantap sarapannya, kemudian ia mengechat Driana agar menjemputnya untuk liburan hari ini. Carla baru ingat ia belum bilang pada Aneta, kalau ia akan pergi hari ini.

Carla:
- Neta, aku keluar dulu ya, nitip kamar okeii

Sambil menunggu balasan dari Aneta, nunggu dijemput oleh Driana, juga sambil menyantap sarapannya, Carla bermain Among Us, lama tak ada balasan dari Aneta. Terdengar suara motor, kemudian berhenti tepat didepan gerbang kosan.

"Eh mba bro, sebentar ya belum habis," ucap Carla.

Driana menghampiri Carla, "Ish kirain udah siap," Driana duduk disamping Carla.

"Sabar ya mba bro,"

"Di kosan sama siapa?"

"Sama Aneta,"

Driana langsung menatap aneh ke Carla, "Apaansi! ngaco,"

Carla masih menyantap bubur ayamnya, "Lah ngapa dah, ada kok dia dikamarnya,"

Driana menatap tajam Carla, "Jangan main-main,"

Akhirnya Carla berhenti bermain games nya, "Dri, Neta dikamarnya, orang semalem juga dia masak mie, terus tadi nemenin aku beli bubur ayam, aku panggil nih ya... Netaaaa! Anetaaaa!!"

Driana melihat ke arah balkon lantai dua, kemudian menatap Carla lagi, Driana beranjak dan perlahan mendekati pintu gerbang, "Heh, jangan ngadi-ngadi Carla! Beneran gak tau tentang Aneta?"

Gantian Carla yang menatap Driana aneh, "Emangnya kenapa Aneta?" Carla melihat Driana seperti ketakutan, Carla memanggil Aneta lagi, "Anetaaa!" namun yang dipanggil tak kunjung terlihat.

Driana naik ke motornya dan mulai menstater, "Kamu gak tau? Aneta masuk rumah sakit, dia kecelakaan, gimana bisa coba dia ada kosan! ih ngadi-ngadi!" 

Carla melihat lagi ke arah balkon, ia merasa merinding, dan deg-degan, "Heh! Beneran kamu?! Kok aku gak tau!" Carla lari menghampiri Driana, " Terus semalem sama tadi aku sama siapa ih!" Carla ketakutan ia langsung naik juga ke motor Driana.

"Hiii! Tu hantu baik banget sama kamu, ngeri juga tapi," Driana merinding.

"Mana tadi pagi ada suara gaduh sebelah kamar aku!"

"Heh kamar sebelahmu kan kosong, beneran ngadi-ngadi nih, haaa! Udah gak enak nih rasanya," Driana menoleh ke Carla, "Ngapain naik? Bawaan mu cuma segitu?"

Carla melihat lagi dirinya, ia hanya membawa dompet dan ponselnya, "Dri, tas aku didalam kamar, temenin Driiii,"

"Aduuhh engga deh, kalau mau ambil sendiri kalau engga, yaudah guasah bawa aja," Driana melirik sedikit ke arah lantai dua, "La, Laaa!"

Carla mengeplak bahu Driana, "Apaansi! Jangan nambahin panik deh!"

"Beneran La, lihat buruan ke jendela atas," Driana mulai gas motornya.

"GAKK!! Apaan emang?"

"Mirip banget Aneta, buset!!" Driana gas poll motornya, sambil ia menteskan air mata karena ketakutan. Carla di  belakang ketakutan bukan main.

Karena panik Carla sampai tidak  kepikiran buat menghubungi ibu kos. Driana juga langsung gass aja, mereka pergi begitu saja karena merinding ketakutan, bayangin kalau jadi Carla, semalaman dan paginya bersama dengan  sesosok makhluk yang mengajak mu ngobrol dan dia yang menemani di Kosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun