Covid-19 berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Eksesnya mayoritas pelaku UMKM tidak bisa berkembang dan banyak yang berakhir pada kebangkrutan.
Hal inilah yang membuat, pelaku usaha UMKM mengubah strategi penjualan melalui skema digitalisasi. Skema digitalisasi yakni dengan memanfaatkan market place (perantara) dan menggunakan media sosial sebagai teknik pemasaran.
Untuk membangkitkan kembali kondisi ini diperlukan solusi pemulihan. Langkah pemulihannya yaitu dengan mendorong platform digital (online) untuk memperluas pemasaran. Upaya lainnya yaitu melalui kerjasama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk, proses pengolahan produk, kemasan dan sistem pemasaranlainnya.
Mahasiswa ummi berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan UMKM yang terdampak Covid-19. Salah satu pilar penting sektor ekonomi nasional yaitu nafas Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang membutuhkan perhatian. Tanggung jawab kami untuk melakukan penyelamatan dengan mendukung setiap langkah UMKM dan secara bertahap memberikan solusi permasalahan yang ada terutama di tengah pandemi,
Warga desa cisarua sukabumi memiliki beberapa UMKM, dari bidang industri pangan, seperti permen jahe,kue kekinian dan rengginang hingga bidang jasa yaitu kerajinan tangan.
Berdasarkan permasalahan umum yang terjadi pada UMKM akibat Pandemi Covid-19, kelompok KKN 50 Universitas Muhammadiyah Sukabumi mengadakan program "prilaku kebiaasan baru untuk pemulihan di masa pandemi" dalam upaya meningkatkan kembali penjualan serta pendapatan para pelaku UMKM
Dalam kesempatan ini, KKN Kelompok 50 menyelenggarakan kegiatan berupa :
No
Program primer
Tujuan
