Mohon tunggu...
Nanda Setiyono
Nanda Setiyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Broadcast Communication

Bergerak-Bergerak-Berdampak.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelang Tahun Baru Imlek, Etnis Tionghoa, dan Persiapannya

24 Januari 2025   16:19 Diperbarui: 24 Januari 2025   16:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Warga Etnis Tionghoa membersihkan Rupang (Patung Dewa). Sumber: Dokumentasi Penulis.

Menjelang Tahun Baru Imlek, tentunya berbagai persiapan sibuk dilakukan. Khususnya para warga etnis Tionghoa yang merayakan tahun barunya.

Bak tahun baru seperti biasanya, mereka sibuk menyambutnya dengan berbagai kegiatan. Tentunya dengan kemeriahan-kemeriahan dalam prosesi penyambutannya. 

Pada hari Jum'at, 24 Januari 2025 saya di ajak pimpinan Radio Thomson Purwodadi (Tempat saya magang), ke salah satu klenteng (Tempat ibadah agama Konghucu) yang ada di kota Purwodadi, tepatnya di kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sekalian ngeliput berita. Disini saya sedikit bercerita tentang apa saja yang dilakukan mereka menjelang tahun baru Imlek kali ini. 

Sebelum lebih jauh, perlu diketahui saya baru pertama kalinya masuk di klenteng.Pertama masuk, saya dan pimpinan saya disambut dengan baik oleh mereka. Dengan sambutan yang santun, ramah, dan berbincang santai. 

Sambil melihat di sekeliling banyak berbagai lampu lampion china bergelantungan di tempat ibadah, serta berbagai patung, ukiran china dan tulisan china. 

Foto: Warga Etnis Tionghoa membersihkan Rupang (Patung Dewa). Sumber: Dokumentasi Penulis.
Foto: Warga Etnis Tionghoa membersihkan Rupang (Patung Dewa). Sumber: Dokumentasi Penulis.

Di klenteng Tri Dharma Hok An Bio ini, warga etnis Tionghoa sibuk mempersiapkan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Dari mulai membersihkan tempat ibadah, Altar, dan Rupang (Patung Dewa), karena beberapa di antaranya sudah banyak yang berdebu. 

Hingga pada akhirnya saya liputan mewawancarai salah satu pengurus tempat ibadah tersebut, yakni Bapak Budi Wiguno. Beliau mengatakan bahwasannya acara bersih-bersih ini dilakukan rutin tiap tahunnya menjelang tahun baru Imlek. Selain itu bapak Budi juga menambahkan bahwasannya pada tahun baru Imlek nantinya tidak ada acara spesial, hanya melakukan sembahyang seperti biasa. Kemudian dua minggu setelahnya ada tutup tahun, yang dinamakan cap komay. 

Pengalaman yang sungguh meneyenangkan dan bermanfaat bagi saya. Selain saya baru pertama, dari sini saya bisa merasakan indahnya hidup bertoleransi dan tidak saling menjatuhkan. Salam Toleransi. 

Foto: Warga Etnis Tionghoa Persiapan Jelang Tahun Baru Imlek. Sumber: Dokumentasi Penulis.
Foto: Warga Etnis Tionghoa Persiapan Jelang Tahun Baru Imlek. Sumber: Dokumentasi Penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun