Entah berapa persen cita-cita saya tercapai? Walaupun saya sendiri masih terus berjalan dan berlari ke garis finis.
   Semua curhat kepada pencipta takdir belum semua di jawab.
   Waspada perlu untuk memilih pendamping hidup agar tetap waras.
   Pemilu dan pilkada bagaimana cerita roman picisan yang penuh kisah haru.
   Siapkah kita kecewa dengan harapan yang di hancurkan oleh pemberi harapan yang ternyata tidak sesuai dengan suara berbunyi dan tertulis?
   Doa pun bisa di tolak .
   Manusia tetap jadi manusia, di mana suatu saat harus takut oleh manusia lain agar tetap selamat sampai tujuan.
   Mari para rakyat pilihlah pemimpin daerah yang sayang kepada rakyat seutuhnya.
   Karena hidup adalah memilih resiko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H