Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Parpol Ketar-Ketir Mulyono Cawe-Cawe

31 Agustus 2024   14:07 Diperbarui: 31 Agustus 2024   14:25 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Jreng! Suara senar gitar yang sudah di setting terdengar shadu. Enak banget.

     Akhirnya bakal calon gubernur untuk provinsi Jakarta dan Jawa barat sudah jelas wujudnya.

     Ada suatu berita politik yang rasanya bagaikan melihat film panas tentang gadis aduhai lepas busana.

     Rasanya deg-degan menunggu si gadis terlihat bersih tanpa benang sehelai pun.

     Berita politik itu akhirnya punya jawaban yaitu personal yang menjadi calon pasti untuk pilkada 2024 di provinsi Jakarta dan Jawa Barat.

     Di Jakarta ada bapak Pramono Anung dan Rano karno, di Jawa Barat ada kang Jeje dan kang Ronald.

     Memang ada rasa lega di hati tapi ini untuk kelompok tertentu.

     Karena diam namun bersuara, ada pula individu dan kelompok yang mengeluarkan uneg-uneg akibat mimpinya tidak menjadi kenyataan.

     Di sana ada dua orang yang berasal dari kaum cerdas yaitu Anies Baswedan dan Ono Surono.

     Pak Anies rencananya di calonkan menjadi gubernur di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

      Selanjutnya pak Ono Surono juga akan menjadi gubernur di Jawa Barat 

     Namun sayang seribu kali sayang, karena keduanya gagal menjadi calon gubernur wilayah yang di targetkan.

     Alasannya belum jelas, tetapi dari mulut mereka berdua ada sebabnya mengapa bunga layu sebelum berkembang.

     Kata mereka ada seorang bernama Mulyono yang mengatur permainan politik sehingga mereka tidak berdaya kuat.

     Seorang Mulyono di tuduh sedang menyetir pergerakan parpol sesuai apa yang dia mau.

     Karena penjelasannya kurang jelas sepertinya publik berfikir liar tentang Mulyono.

     Ada pendapat bahwa figur Mulyono ada presiden Jokowi.

     Tapi di bantah oleh pihak istana negara dan bapak Jokowi sendiri.

     Bahwa dukungan terhadap calon  pimpinan wilayah di putuskan oleh pimpinan parpol itu sendiri.

    Bahkan pasangan Anung -Rani punya pikiran bahwa perjuangan mereka bagaimana perkelahian antara David dan Goliath.

     Suatu cerita legenda kuno yang berasal dari daratan eropa.

     Dari ungkapan mereka saya berfikir bahwa mereka sedang memainkan pemikiran rakyat tentang kondisi pilpres 2024 sedang tidak baik.

     Sesungguhnya sikap ini bukanlah tindakan yang terpuji karena mereka memberikan berita kepada masyarakat dalam wujud yang penuh tebakan liar.

      Ada hal yang akan merugikan kita semua bahwa sikap memberikan informasi sesat bisa menciptakan suasana tidak harmonis di antara warga negara Indonesia yang cinta damai.

     Pasti kita semua sepakat bahwa tragedi politik jangan terulang kembali, karena akan memberikan warisan pedih seumur hidup.

      Semua warga negara Indonesia punya harapan indah siapapun suku agama ras dan golongan.

     Semoga saja para politisi bisa paham untuk tetap menjaga suasana tanpa kerusuhan di tanah tempat mereka mencari makan.

     Janganlah terus berakting sebagai korban kekuasaan karena pak presiden Jokowi punya banyak data tentang anggota parpol sehingga kalian sebenarnya ketakutan terhadap kebijakan politik dari pak Jokowi.

     Saran saya untuk para politisi adalah suarakan kicauan merdu mu sampai engkau menang .

     Atau rakyat akan menjadi musuh abadi bagi para politisi ngawur. Rakyat memang diam tapi siap mengaum.

     Ayo kita sukses kan bersama pilkada 2024 dengan rasa sama-sama senang.

     Seperti pengantin baru. Asyiknya.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun