Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah adalah Nafasku no 3

3 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:09 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Brum! Suara gas motor yang berbunyi lalu terhenti karena seorang pria turun dari motor.

     "Kacang hijau bro," ucap pengendara motor setelah duduk santai di warung kopi langganannya.

     "Ok siap," jawab penjual sambil tersenyum senang.

     "Ok terima kasih bro ,"kata pembeli setelah pesanan kacang hijaunya mendarat mulus di meja makan warkop.

     "Sepertinya situasi politik ekonomi negara ini sedang kusut,"  penjual membuka ruang diskusi santai.

     "Kenapa tuh bro?," tanya pembeli sambil mengaduk bubur kacang hijau agar ada rasa enak saat di makan.

     "Iya nih, gara-gara judi online seorang istri membunuh suami sahnya," jawab si penjual.

     " Oooo yang itu?  Ramai kisahnya di media online," sambung pembeli sambil melahap bubur kacang hijau yang masih hangat.

     "Bahkan karena judi online beberapa wakil rakyat di negara ini juga ikutan bermain judi online," kata pembeli dengan muka serius.

     "Dan kata seorang komandan, ada juga anak didiknya terlibat sebagai pemain judi online.

     "Ckckck," giliran penjual geleng-geleng kepala tanda tak percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun