Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rupiah adalah Nafasku No 2

10 Juni 2024   13:31 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       "Halo bro," tegur akang penjual warung kopi.

     "Halo juga bro akang," balas si pembeli bernada lesu.

     "Apa nih ? Bubur atau kopi?" goda si penjual.

     " Bubur kacang hijau dulu deh" jawab pembeli sambil duduk lemas.

     "Puasa?" Tanya pedagang tersenyum mengejek.

     "Bukan tapi karena cerita sedih."

     "Eh apa tuh?" Si pedagang bertanya serius sambil meletakkan semangkuk bubur kacang hijau hitam bercampur santan.

    "Seorang polwan membakar hidup suaminya sendiri akhirnya meninggal."

     "Ha! Yang benar bro? " si pedagang kaget dua kali.

     "Iya ini bukan cerita bohong. Bisa di lihat di media online."

     " Ok nanti saya cari. Eh itu masalahnya apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun