Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penderitaan Rakyat Miskin Harus Viral

19 Mei 2024   09:54 Diperbarui: 19 Mei 2024   09:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

     Haduh lucunya hidup yang keras.

     Akhirnya suatu kasus pelanggaran hukum berat yang mogok sekitar 8 tahun akan di lanjutkan penangkapan untuk tiga tersangka.

     Suatu kasus pelanggaran hukum berat yang di bangkitkan dari tidur nyenyak karena sebuah film bioskop.

     Film horor yang di angkat dari kisah nyata terbunuhnya sepasang kekasih remaja oleh gerombolan begal jalanan.

     Para korban bernama Vina dan kekasihnya eky.

     Mereka sedang merasakan enaknya cerita cinta saat remaja namun di tengah jalan sekelompok orang jahat berumur muda melakukan aksi pelanggaran HAM berat.

     Tingkah pemaksaan kehendak jahat di rasakan oleh kedua sejoli dari aksi pelecehan seksual sampai menghilangkan  nyawa korban.

     Cerita film horor yang bisa menciptakan rasa ketakutan akhirnya mampu pula membuat lembaga kepolisian Indonesia bergerak cepat membuka peti mati hukum.

     Kasus hukum yang tidur nyenyak di bangkitkan kembali agar ada nilai positif di masyarakat tentang penegakan hukum.

     Namun bagi saya ada hal yang menarik yaitu kenapa untuk penegakan hukum harus tercipta dulu akibat sebuah film yang berkisah dari kasus nyata.

     Apa sih kehebatan film tersebut?

     Padahal itu film horor biasa yang hanya menciptakan ketakutan.

     Atau akan ada jenis ketakutan yang lain dari tontonan film seperti itu?

     Ketakutan apa? Terbayang wajah si korban? Atau roh mati penasaran korban bisa melakukan aksi balas dendam?

     Mungkinkah akan ada aksi people power karena cerita dari film tersebut?

     Menurut logika saya, akan ada perubahan sikap dari masyarakat karena mendapatkan suatu arti dari kisah pilu film tersebut.

     Apalagi keluarga Vina berasal dari golongan kaum lusuh yang selalu mengalah dan di kalahkan.

     Bisa saja akan ada perubahan sikap masyarakat yang memberontak karena sudah habis rasa sabarnya.

     Para rakyat miskin semakin frustasi dengan kondisi hukum negara yang pilih kasih dan tidak berpihak kepada rakyat miskin.

    Atau jumlah orang baik akan semakin berkurang karena kondisi lingkungan memaksa orang untuk menjadi jahat.

     Tapi inilah enaknya jaman kebebasan informasi.

     Setiap informasi bisa lolos sensor dan membuat semua orang langsung menerima berita dengan waktu sesingkat-singkatnya.

    Miriplah dengan kisah perwira polisi yang di bunuh komandannya sendiri.

     Kisah antara kaum mulia bertengkar dengan para orang lemah tak berdaya 

    Namun karena ada people power kasus brigadir Joshua bisa di selesaikan dengan baik.

     Semoga saja kisah viral penderitaan rakyat miskin akan mampu menciptakan kondisi politik negara Indonesia menjadi lebih mulia.

    Karena kisah viral penderitaan rakyat miskin bisa menciptakan pemberontakan logika rakyat, kemudian menciptakan kekuatan tak terbatas sampai tujuan akhir yaitu rakyat sejahtera.

     Memang kisah pilu rakyat miskin harus bisa membuat rasa takut kaum mulia supaya kaum mulia terhindar dari doa-doa murka rakyat miskin.

     Waspadalah suatu hari nanti rakyat akan berfikir bahwa menjadi orang jahat lebih mulia daripada menjadi orang baik yang menjunjung tinggi nilai nilai moral.

     

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun