Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Preman, Jukir Palak, Pak Ogah

11 Mei 2024   20:51 Diperbarui: 11 Mei 2024   20:58 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

     Masalah seperti ini sudah ada sekitar 40 tahun yang lalu.

     Setiap tahun pemerintah daerah selalu di repotkan dengan kisah - kisah memusingkan dari tiga unsur tersebut.      

     Setiap saat ada penciptaan kebijakan publik agar ada jalan keluar supaya masalah ini segera selesai, namun ternyata cerita ini bagaikan uang tabungan receh yang berbunga setiap bulan dan bernilai besar.

     Pertanyaannya adalah apakah pemerintah daerah tetap gagal menghilangkan penyakit masyarakat ini?

     Ketika saya berfikir kembali saya jawaban yang tepat adalah ya memang benar.

     Apa buktinya?  Jawaban yang mudah adalah setiap bulan selalu lahir laporan cerita pelanggaran hukum oleh ketiga kelompok di atas.

    Lalu apakah kita harus kibarkan bendera putih untuk kisah ini.

     Menurut logika saya adalah memang sangat sulit untuk membuat pakaian putih lama kembali putih bersih seperti pakaian baru , karena pakaian tersebut sudah terbentuk lusuh seperti itu akibat dari proses sikap pengguna pakaian.

     Kalau saja pengguna pakaian itu sadar tentang cara perawatan pakaian putih sejak dahulu, tentunya proses perubahan warna pada pakaian bisa terjadi sangat lambat.

     Inilah kasus warisan turun temurun yang terjadi pada pemerintah daerah karena usaha untuk mencegah beranaknya sikap premanisme di lakukan tidak serius

     Namun bagaimana bisa di banyak daerah cerita tentang preman, jukir palak dan pak ogah bisa berkurang lebih atau menghilang karena ternyata di suatu tempat ada kelompok semua gue dengan kasta borjuis juga bersikap mirip ketiga unsur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun