Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Politik Identitas adalah Bumbu Penyedap Rasa

5 Januari 2023   09:40 Diperbarui: 5 Januari 2023   09:52 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Halo penikmat kompasiana dot com. Selamat tahun baru 2023, semoga kita semua di berikan rezeki lebih baik di tahun ini. Amin.

          Teman pembaca yang baik, tanpa terasa sesaat lagi negara yang kita sayang bersama akan melaksanakan pemilihan umum untuk presiden dan wakil rakyat, hal itu akan terjadi di bulan februari 2024.

          Pada tahun tersebut akan lahir seorang presiden dan wakil rakyat baru pilih rakyat negara ini.

          Yang semoga saja akan memberikan situasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

          Seperti biasa rakyat selalu punya mimpi untuk hidup lebih baik dan lebih terasa bahagia.

          Imajinasi seperti ini di teruskan oleh para politisi untuk di jadikan alat pendorong menuju garis finis di ring satu.

          Dan benar satu syarat dari unsur pendorong roket kemenangan pemilu suara terbanyak dari hasil pencoblosan nomor partai atau nomor urut.

          Seperti hal nya pesawat terbang yang ingin  lepas landas maka di perlukan jalan aspal mulus juga berjarak panjang, termasuk kondisi mesin bagus dan cuaca yang cerah.

          Di dalam kampanye politik ada cara yang bekerja mirip dengan mesin pendorong pesawat terbang dan landasan pacu yaitu iklan politik identitas.

          Menurut penjelasan di internet politik identitas adalah suatu cara penyebaran persepsi bahwa kelompok sendiri lebih mulia di bandingkan kelompok lain.

          Tujuan politik identitas adalah suatu cara untuk mengumpulkan kekuatan sosial agar ada kumpulan suara terbanyak yang bisa menjadi syarat kemenangan dalam gerakan politik seperti pemilu atau pilkada.

          Tindakan politik identitas akhirnya menjadi suatu ancaman politik bagi beberapa kelompok karena di anggap bisa menjadi alat kenalpot roket menuju garis finish.

          Ucapan kecemasan tentang politik indentitas di suarakan oleh beberapa pengamat politik termasuk presiden ke tujuh republik Indonesia, Bapak Jokowi.

          Ada arti yang sama dari suara keprihatinan dari mereka yaitu politik identitas tidak perlu ada karena politik identitas hanya melahirkan perpecahan di antara warga negara Indonesia.

          Pada awalnya saya sendiri setuju dengan sikap anti politik identitas, namun setelah berfikir ulang sebenarnya tindakan politik identitas sudah ada dan sering di pakai sejak dahulu.

          Isu tentang suku agama ras dan antar golongan menjadi bumbu penyedap rasa dalam pertarungan politik di manapun.

          Di Indonesia sendiri tindakan politik identitas menjadi alat perjuangan melawan penjajah asing, seperti slogan pribumi yang merdeka dan sejahtera.

          Kata pribumi yang merdeka dan sejahtera di pakai oleh para politisi pada saat itu agar saat melawan bangsa asing penjajah terasa nikmat.

          Sehingga perlawanan yang terjadi tidak berhenti karena kurang ilmu dan alat perang dari para pejuang.

          Dalam suatu kampanye harus ada kalimat yang mampu menyentuh alam bawah sadar para pendukung aksi politik supaya tidak ada rasa kapok ketika bersikap.

          Aksi politik identitas memang bermodalkan nilai yang sederhana namun mampu menghasilkan kondisi yang mewah.

          Kisah ini bisa terlihat ketika saat akhir orde lama dan orde baru.

          Ada persamaan dari cerita penurunan dua orang presiden yang punya jasa banyak bagi negara Indonesia yaitu presiden Soekarno dan presiden Soeharto adalah pejuang kemerdekaan Indonesia dan mereka membangun negara ini dari ketepurukan politik.

          Tapi akhirnya mereka pun berhenti mengabdi sebagai presiden karena ketepurukan politik dan aksi unjuk rasa yang kuat dari para mahasiswa.

          Seperti yang kita ketahui bersama bahwa aksi unjuk rasa mahasiswa berbeda dengan tindakan kudeta militer tentara kepada presiden.

          Mahasiswa dalam aksi jalanan tidak pernah membawa alat perang standar militer. Mereka hanya membawa spanduk dan poster sebagai alat komunikasi yang sensasi.

          Namun ada saja beberapa orang mahasiswa yang sudah menyiapkan beberapa batu dan bom molotov sebagai alat pertempuran dengan pihak keamanan.

          Tapi ada hal yang tersembunyi dalam perjuangan mahasiswa yaitu politik identitas yang melekat di benak mereka bahwa perjuangan mahasiswa adalah aksi mulia dan pihak lawan adalah musuh rakyat.

          Di sini saja sudah ada bukti tentang aksi politik identitas bukan hal baru walau nama tersebut mulai tenar sejak presiden Jokowi hadir.

          Jadi sebenarnya kita tidak perlu panik dengan aksi politik identitas karena aksi tersebut bisa di selesaikan dengan cara yang sama yaitu aksi politik identitas juga.

          Sikap ini bisa di buktikan ketika kelompok 212 melancarkan aksi identitas dengan baju putih simbol kesucian tanpa noda maka pihak pemerintah kabinet presiden Jokowi juga meluncurkan aksi politik identitas tentang perbedaan yang indah.

          Dan ternyata berhasil. Rakyat tetap setia kepada NKRI dan presiden Jokowi.

          Tidak ada aksi penurunan paksa seperti akhir rezim orde lama dan rezim orde baru. Walau beberapa personal elit berusaha mengajak rakyat untuk memberontak kepada pemerintahan sah menurut hukum tata negara Indonesia.

          Jadi mulai saat ini kita semua tidak perlu takut berlebihan tentang tindakan politik identitas karena sudah ada cara untuk menangkis kabar bohong yang menyesatkan.

          Juga sekali lagi kita semua yang masih ingin hidup enak di tanah nusantara ini harus punya kesamaan sikap tentang politik identitas yang bermanfaat untuk NKRI dan generasi penerus.

          Para warga negara Indonesia harus saling mendukung untuk menjadikan politik identitas sebagai bumbu penyedap rasa yang tidak menganggu kesehatan kondisi politik dalam negara walau di negara luar sedang tidak sehat.

          Khususnya untuk pemerintah negara yang yang punya modal banyak untuk menyiapkan masakan enak dan sehat yaitu persatuan juga kesejahteraan rakyat Indonesia, punya kewajiban mulia agar kondisi politik ekonomi rakyat jadi membaik.

          Jangan biarkan iblis cerdas merubah kondisi rakyat semakin memburuk. Pemerintah kabinet Jokowi harus memberikan warisan keramat kepada rakyat negara pancasila berupa rasa saling menghormati sesama rakyat Indonesia adalah unsur sangat penting untuk mencapai pita kemenangan saat persaingan dengan negara lain terasa sangat rumit.

          Semoga saja generasi penerus bangsa ini harus bisa merasakan bahwa  warisan dari kaum tua memang punya nilai keramat yang pasti di jaga sepenuh hati.

          Ingat NKRI harus sejahtera rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun