Hoax ini memang mampu membuat emosi para orang Indonesia melupakan logika sehat.
Kalimat-kalimat palsu yang tersebar bisa melahirkan kebencian antar individu pada saat itu. Kata-kata seperti : budak Amerika, anti Soekarno, anti Indonesia, kacung imperialis barat akhirnya membakar nurani manusia Indonesia untuk saling merendahkan harga diri pihak lain dan menyombongkan diri sendiri.
Akibat dari kabar bohong yang di sebar oleh kaum intelektual sipil yang jahat lahirlah kisah berwarna hitam dalam sejarah perjalanan negara Indonesia.
Hoax yang di dengar oleh gerakan militer Indonesia seperti: jenderal korup, jenderal hidup enak tapi anak buah hidup susah, akan ada aksi kudeta dari jenderal anti Soekarno, menciptakan rasa cemburu dan sakit hati kepada kelompok penculik subuh pada tanggal satu Oktober 1965.
Tanpa ampun para penculik jenderal merusak tubuh atasan mereka yang harusnya di dengar suara komandonya.
Betapa kejamnya hoax yang di ciptakan oleh para politisi sipil yang punya gelar akademisi tinggi.
Dengan hoax pula para pejuang negara Indonesia menjadi terpecah bela saling membunuh dan melupakan cita-cita masa muda dahulu.
Kita semua harus waspada dengan sikap para pencipta hoax. Jangan biarkan tragedi oktober 1965 di buat kembali oleh kaum cerdas berpendidikan tinggi namun nuraninya di kuasai iblis.
Jangan gampang percaya oleh berita bohong. Setiap informasi harus di cari kebenarannya dari sumber yang bisa di percaya. Harus punya banyak jalur berita agar pikiran tetap waras.
Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Duh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H