Babi itu tertangkap oleh delapan pria dewasa dengan cara tanpa busana. Namun akibat kisah fiktif tersebut pria AI harus tidur sendiri di hotel prodeo  dan si ibu W harus siap angkat kaki dari rumah kontrakan karena di usir warga dari penyebaran cerita bohong juga harus siap menerima resiko dari hukum positif Indonesia.
     Dari info di atas sepertinya ada suatu tekanan kejiwaan dari para pendukung kisah fiktif babi ngepet di depok karena personal AI dan W punya alasan sama yaitu rasa kepuasan hidup dengan jumlah materi (uang) yang banyak.
     Di sini saya perhatikan walau suatu manusia berada di lingkungan yang suci namun rasa ingin mempunyai sesuatu kemegahan adalah hal penting.
     Sebab dengan terlihat megah maka akan ada rasa terhormat di antara manusia.
     Walaupun seseorang punya simbol suci namun jika terlihat miskin maka ada rasa terlecehkan dari lingkungan.
     Karena hidup miskin tidak enak, dan dengan punya uang cukup banyak maka para individu mampu membeli mimpi indah walau hanya sesaat.
     Hidup senang memang enak di banding hidup serba kekurangan. Dengan uang manusia bisa membeli cinta, dengan uang ada rasa sayang.
     Tapi uang bukan segalanya dan  lebih baik miskin tapi bahagia.......ooo anda masih mau hidup susah? Silahkan itu pilih anda dan resiko tanggung sendiri ya.
     Huahahaha.