Bahkan dengan ada acara nasi tumpeng rasa sayang kepada NKRI semakin bertambah.
Jadi bodoh banget jika ada pemikiran jika ada pembuatan nasi tumpeng ada suatu sikap pemurtadan.
Inilah realita sosial politik saat ini di mana ada individu dan kelompok yang selalu mencari celah agar orang di sana salah orang di sini benar. Persepsi cocoklogi di pakai untuk membuat perpecahan di antara warga Indonesia dan umat Islam sendiri.
Banyak contoh kasus yang membuat geram orang Indonesia yang beragama Islam akibat komentar bodoh dari ahli dakwah seperti lagu balonku dan lagu naik-naik gunung yang di tuduh menistakan agama Islam, padahal pencipta lagu tersebut beragama Islam.
Termasuk simbol segitiga yang ada si suatu mesjid di Jawa Barat karena di cocoklogi mirip simbol illuminati. Suatu simbol segitiga dengan gambar mata satu di dalamnya.
Paham cocoklogi memang memaksa pihak lain menerima kebenaran kecil menjadi eksekusi positif yang absolut. Tidak dapat di ganggu gugat. Syukurlah di negara Indonesia masih banyak orang pintar yang beradab sehingga usaha pembelokan logika bisa di pijat urut sampai lurus kembali.
Pakem cocoklogi mirip dengan cara komunikasi propaganda. Banyak bohongnya di banding yang benar. Kita semua harus waspada dengan sikap orang-orang penganut faham cocoklogi agar tetap waras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H