Hari sabtu tanggal 15 agustus 2020, Presiden Jokowi berpidato di depan wakil rakyat. Dalam pidato mengucapkan kata "membajak" sebanyak tiga kali.
Bagi saya kata membajak mempunyai dua arti yang bagus dan buruk. Jika kata membajak bertemu dengan kata sawah maka lahir persepsi yang positif karena kata membajak sawah berarti bertindak untuk membuat benda yang menguntungkan banyak orang seperti petani yang panen lalu punya uang.
Seperti penjual beras yang bisa punya uang banyak dari jualan beras dan pembeli beras yang tidak kelaparan karena hasil kerja petani dengan membajak sawah.
Namun kalau kata membajak bertemu dengan kata karya cipta intelektual maka yang terjadi adalah citra negatif karena tindakan tersebut berarti telah melakukan pencurian ciptaan milik orang lain.
Contohnya memperbanyak karya orang lain tanpa izin dan tanpa adanya pembagian keuntungan ekonomi bagi sang kreator.
Usulan saya adalah kata membajak yang di ucap Bapak Presiden Jokowi diganti pada suatu hari dengan kata "meniru".
Karena dengan meniru manusia bisa belajar berubah menjadi pintar. Contohnya manusia yang baru lahir belum bisa berjalan dan berbicara. Namun karena sering di latih oleh orang tua dengan cara meniru dari buku pelatihan tentang merawat bayi maka si balita bisa berjalan dan berbicara.
Suatu band rock sering manggung lagu-lagu dari band rock dunia yang terkenal. Sampai mereka menjadi band rock Indonesia yang sukses karena cara mereka bermain musik meniru band asing tersebut.
Seorang pengusaha mebel solo mampu menjadi walikota lalu gubenur Jakarta kemudian berhasil dua kali terpilih menjadi Presiden Indonesia. Cara beliau sukses pasti meniru dari orang sukses di bidang itu.
Caranya beliau sukses bisa di dapat dari buku bacaan atau suatu ceramah yang bisa memberi pencerahan tentang cara menjadi orang sukses.
Dari informasi tersebut beliau pasti meniru sampai bisa mencapai cita-citanya.
Walaupun setiap manusia punya takdir yang berbeda namun rumus sukses berasal dari cara meniru sikap orang sukses. Perjalanan orang-orang sukses memang tidak gampang dan penuh dengan duka tapi di balik cerita sedih mereka tersembunyi harta karun berupa sikap yang patut di tiru.
Nah jika mau sukses harus meniru orang-orang sukses bukan membajak. Takutnya jadi sukses membajak. Jreeng !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H