Adalah cerita aneh bahwa ada penimbunan ribuan ton pupuk yang terjadi sekitar enam tahun. Apakah pihak keamanan tidak tahu bahwa tumpukan pupuk dengan jumlah besar dengan waktu lama bisa menyebabkan ledakan dahsyat?
Atau ledakan tersebut bukan terjadi dari hasil alamiah saja? Mungkinkah ledakan dahsyat tersebut adalah ulah tangan-tangan yang tak terlihat?
Dari kejadian itu bisa terbaca siapa manusia pintar siapa manusia bodoh. Namun perlu sangat difokuskan bahwa ledakan Libanon adalah kode keras bagi siapa saja untuk lebih mawas diri agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi.
Bisa saja ledakan di kota Beirut itu merupakan suatu gerakan politik agar pemerintahan saat ini menyerahkan jabatan kepada pihak lain atau pemimpin politik Libanon harus menjadi boneka bagi pihak lain.
Dari kisah ini ada pembuktian baru bahwa benda sepele seperti pupuk bisa menjadi kandungan yang berbahaya bagi umat manusia jika terjadi kesalahan pengawasan.
Berita sedih ini harus menjadi pupuk moral bagi kita semua bahwa sangat penting para pemegang kendali pemerintah bergandengan tangan dengan rakyat jelata agar rasa sayang kepada negara tidak hilang.
Hilangkanlah sifat dengki dan serakah bagi semua pihak. Utamakan kesejahteraan rakyat tanpa pandang SARA. Kurangkan jarak antara kaum kaya dan kelompok miskin. Jangan ada sikap pilih kasih kepada rakyat karena kondisi keamanan dunia semakin suram. Bisa saja terjadi perang dunia yang membuat rugi besar bagi negara manapun.
Waspadalah ledakan di kota Beirut bisa terjadi di negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H