Lalu apa rasanya membeli produk berharga tinggi walau ada produk harga murah? Â Apakah mutunya sama dengan produk berharga mahal? Kalau memang mutunya sama lalu perbedaannya di mana?
Begini kisahnya suatu saat saya akan membeli telepon genggam. Biasanya saya membeli telepon genggam dengan harga murah karena modal cekak. Tapi saat ini saya mampu membeli telepon genggam dengan harga tidak biasa karena saya mampu membeli hp itu dengan alasan terbuka seperti merek yang terkenal dan pelayanan setelah pembelian yang meyakinkan bagus.
Jadi saat telepon genggam saya rusak maka proses perbaikannya pasti memuaskan. Namun ada alasan yang tersembunyi yaitu membeli telepon genggam dengan harga mahal bisa mengangkat gengsi pribadi di hadapan kawan bisnis.
Nah itulah kenapa para pengusaha besar sering memesan prostitusi artis karena kejadian itu bisa menjadi cara untuk menaikan citra si pemakai di hadapan kelompoknya.
Seorang yang punya status tinggi akan di pandang dengan tatapan kegaguman. Akan ada murid dadakan yang ingin belajar bagaimana caranya di belai artis muda yang cantik dan aduhai.
Memang perzinaan membuat dosa bagi insan akhirnya mendapat siksa kubur dan akherat. Namun saat logika bercampur napsu maka tindakan tersebut terasa bagaikan meminum kopi campur susu.
Ada rasa pahit dan manis, tetapi tetap terasa enak.
Ketika logika bercampur napsu yang ada hanya tindakan untuk menjadi pemenang dan harus berhasil menjadi penguasa dari hasil hasrat serakah.
Yang penting aku menang aku senang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI