Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sukses Berlayar di Lautan Pandemi Covid-19

28 Mei 2020   09:59 Diperbarui: 28 Mei 2020   10:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New normal suatu slogan yang sering di ucapkan oleh televisi nasional. Slogan itu sepertinya suatu bunyi tanda bahwa jam malam telah berakhir.

Mirip suasana perang, rasa ketakutan tetap ada. Namun roda perekonomian harus berputar, sebab perut lapar membuat orang menjadi nekat.

Dalam situasi perang kebebasan individu di berkurang karena di kuatirkan bisa membuat keadaan bertambah parah. Sehingga demi kondisi yang lebih baik maka kebebasan individu harus di kekang sedikit demi sedikit.

Atas nama cita-cita ingin hidup menjadi lebih baik dan ditambah dengan rayuan yang di terima logika orang ketakutan akhirnya dengan berat hati harus bersikap sesuai perintah dari atas.

Sikap terpaksa jika di lakukan terus menerus akhirnya akan menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

Tingkah laku sekelompok manusia dalam bertindak sehari-hari dalam waktu yang lama akan menjadi budaya. Lihat saja prilaku manusia saat sebelum dan sesudah mempunyai telepon genggam, pasti berbeda.

Sebelum punya telepon genggam biaya hidup hanya terbatas kepada kebutuhan primer dan sekunder. Namun setelah punya telepon genggam anggaran biaya hidup bertambah untuk membeli pulsa, sebab pulsa telepon tidak hanya untuk hal biasa seperti aksi menelepon dan kirim pesan pendek. Tetapi juga untuk bergabung menjadi warga dunia maya.

Ternyata setelah bertahun-tahun bersikap bersama telepon genggam maka akan terasa dan terlihat biasa. Tidak ada aneh dan membuat canggung karena hidup bersama telepon genggam sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

Realita ini yang akan terjadi kepada penduduk dunia. Bahwa yang dulu di anggap aneh akan menjadi normal.

Ilustrasi ya, dulu berjalan di wilayah publik pasti di anggap aneh jika menggunakan masker tapi sekarang sikap tersebut bukan hal yang aneh bahkan hukumnya wajib. Adalah di anggap tidak normal jika tiada gunakan masker di area umum.

Situasi gawat tidak hanya terjadi ketika kekuatan militer mengamuk tetapi bisa juga saat bencana alam  misalnya gempa bumi dahsyat.

Keadaan seperti itu dimana banyak rumah yang tidak layak pakai, obat tersedia sedikit, warung sembako tutup, korban jiwa berjumlah banyak, media komunikasi tidak berfungsi baik.

Tingkah pertama yang harus di lakukan ada berfikir kreatif dan kritis. Apa yang terjadi? Lalu saya harus bagaimana? Jika saya menemukan jalan keluar atau hanya ada jalan buntu selanjutnya bagaimana?

Pola berfikir seperti itu harus di latih mulai sekarang agar kelak sudah terbiasa jika bertemu dengan keadaan yang mendadak gawat. Cara yang tepat dan cerdas untuk menemukan jalan keluar adalah mempunyai tingkat edukasi yang kuat.

Dengan modal edukasi yang kuat maka sikap manusia saat tertimpa masalah akan mampu mengarah kepada hal yang bermanfaat. Orang yang memiliki kemampuan berfikir stabil tidak akan mudah panik.

Perubahan selalu terjadi. Sesuatu yang abadi di dunia adalah perubahan. Namun sayang sekali bahwa banyak manusia yang belum terlatih menerima perubahan kondisi dunia. Sehingga mereka tidak mampu menyiapkan diri berhadapan dengan sesuatu kondisi nyata.

Seorang turis bisa merasa sangat kuatir saat naik perahu di laut tapi seorang nelayan berpengalaman bisa merasa sedikit takut ketika naik perahu di laut karena mereka mempunyai persepsi yang berbeda saat berhadapan dengan kenyataan.

Memang di akui bahwa perubahan mendadak yang tidak pernah terpikirkan bisa terjadi akan mampu membuat tingkat kecerdasan manusia melorot tajam. Siapa pun bisa mengalami hal seperti itu.

Untuk mencari jawaban dari kehidupan yang serba sulit bisa di temukan dari buku-buku berjenis reliji dan bacaan bermuatan filsafat.

Ayo! Mulai sekarang kita tambah wawasan sendiri agar mampu bertahan hidup. Jangan seperti binatang purba yang punya badan besar namun punah akibat perubahan alam.

New normal bukan kenormalan baru tapi kebiasan baru yang bisa di sebut normal dan akan menjadi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun