Jika rasa cemburu tumbuh membesar di antara warga dengan golongan status sosial yang berbeda jauh maka bersiaplah terjadi revolusi politik yang memakan korban jiwa.
Saya pribadi tidak setuju dengan kebijakan politik seperti isolasi wilayah yang membuat situasi terasa sepi dan seram.
Percuma ada aturan lockdown namun jumlah penderita dan korban jiwa bertambah banyak.
Apa untung bagi warga miskin jika hidup mereka semakin miskin hingga warga miskin berbuat nekat kepada warga kaya.
Jangan sampai niat baik pemerintah justru menjadi serangan balik dari rakyat yang kalah nasib baik untuk melakukan aksi balas dendam dari tekanan hidup.
Mohon maaf  kepada pemerintah Republik Indonesia yang di pimpin oleh Bapak Jokowi-Maruf, saya punya ide jika konsep lockdown di rubah menjadi kebijakan politik gotong royong.
Sikap gotong royong sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Tindakan gotong royong bisa membantu menyelesaikan masalah sosial akibat buruk dari penyebaran covid-19.
Contohnya pemerintah memberikan bantuan sembako dan obat gratis kepada warga negara Indonesia agar jumlah pasien bisa di tekan. Karena esok akan lahir penyakit baru yaitu depresi masal dari akibat tekanan hidup yang semakin kejam.
Pemerintah harus bisa memberikan jaminan moril dan materil kepada penduduk Indonesia agar situasi politik tidak menjadi keruh dari tangan-tangan orang cerdas namun berahlak buruk.
Gotong royong lebih sempurna dibanding lockdown.