Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ancaman Teror Informasi bagi Manusia

8 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 8 Maret 2020   07:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fotografer yunandri agus

Sesungguhnya informasi di ciptakan sebagai jalan keluar untuk manusia dari kesulitan.

Seperti informasi tentang sekolah yang bagus untuk anak-anak, informasi tentang merek mobil yang hemat minyak dan di jual dengan harga murah, dan informasi bagaimana bisa masuk surga dengan gampang.

Informasi punya manfaat bagi kemanusiaan. Dengan informasi seperti itu kita bisa menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan. Seperti mereka yang tertimpa musibah bencana alam dan bencana perang.

Kemudian kita bisa memberikan bantuan berupa makanan dan pakaian.

Ada informasi yang bagus untuk ibu hamil, ada informasi yang bagus untuk penggemar otomotif, ada informasi bagus akan ada artis asing melakukan konser di Indonesia.

Sewaktu saya masih di sekolah dasar saya pernah mendapat informasi yang bisa membuat sikap manjadi waspada. Misalkan kalau lewat suatu jalan jangan lupa berdoa agar tidak di ganggu oleh roh halus.

Saat saya sekolah menengah pertama saya mendapatkan informasi sanggar di sekolah itu yang mampu melatih murid yang ingin belajar teater. Eh, sedikit informasi pada masa seragam kemeja putih celana pendek biru saya pernah ikut acara gelar senja berseragam pramuka di Taman Mini Indonesia.

Kalau nggak salah tanggal satu maret seribu sembilan ratus delapan puluh delapan. Selesai acara pelatih acara tersebut seorang prajurit angkatan darat marah kepada kami para pramuka karena hasilnya tidak sesuai harapannya. Hadeuh.

Ketika saya sekolah menengah atas saya mendapatkan informasi bahwa gadis cantik incaran sendiri ternyata sudah punya pacar. Aduh kasihan deh gue.

Pada umur dua puluhan mencari informasi lowongan kerja melalui koran dan kenalan seperti teman atau tetangga, karena pada tahun sembilan puluhan telepon pintar belum di buat. Betulkan? Hehe.

O ya jangan lupa. Melalui informasi saya juga tahu situasi Jakarta ketika kerusuhan Mei sembilan puluh delapan. Nah pada jaman itu ada kebijakan tv full yang punya arti bahwa semua siaran televisi nasional Indonesia harus memberikan informasi seragam sehingga masyarakat hanya tahu sedikit tentang situasi setelah kerusuhan besar  yang meruntuhkan ekonomi nasional.

Pada tahun itu situasi politik sangat genting. Harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Nilai mata uang Rupiah anjlok terhadap Dollar Amerika. Dan resesi ekonomi melanda juga negara wilayah asia lain.

Pemecatan pekerja kerah biru dan kerah putih terjadi dengan jumlah menakutkan. Ada kemacetan pembayaran kredit dalam jumlah banyak dari dunia usaha.

Banyak informasi tentang unjuk rasa untuk menggantikan penguasa dari media cetak. Banyak koran yang bandel tetap memberi informasi gerakan anti pemerintah walau di wilayah televisi informasi tersebut tak tampak.

Dari media radio khususnya radio anti pemerintah menjadi bersemangat memberi informasi aksi mahasiswa sembilan puluh delapan.

Selanjutnya rezim politik berganti. Kekuasaan di bidang informasi yang hanya di miliki oleh pemerintah pusat berubah ke arah pemilik media informasi.

Dahulu informasi harus melalui saringan politik di pihak pemerintah pusat, agar situasi keamanan politik tidak terganggu. Karena Presiden Republik Indonesia ke dua adalah orang yang kenyang dengan goncangan stabilitas keamanan negara. Pastinya beliau merasa bosan dan jengkel terganggu dari informasi yang tak pantas.

Makanya pada kondisi politik orde baru sering terjadi penutupan usaha media dan penangkapan wartawan yang bercerita horor.

Di era reformasi politik kebebasan informasi dilindungi oleh undang-undang.

Karena merasa bebas memberi informasi sering terjadi pemberitaan yang terlalu kejam sehingga melahirkan istilah berita bohong. Informasi yang di sebarkan tanpa data-data yang kuat.

Ternyata informasi itu tidak di dukung oleh arsip yang memadai dan di anggap telah melanggar hukum positif  maka jadilah informasi fitnah yang berlanjut ke ruang pengadilan.

Sekarang semua orang bisa jadi wartawan karena media sosial bisa menjadi alat penyebaran informasi. Sekarang semua orang bisa jadi redaktur berita dengan modal telepon pintar. Sekarang semua orang bisa jadi pemilik media cuma pakai pulsa internet.

Karena bebas memberi informasi ada yang bunuh diri sampai bunuh orang lain karena murka akibat cerita horor.

Manusia senang dipuji. Manusia benci dihina.

Sekarang media informasi menjadi teror dan teroris yang mampu menghancurkan harapan hidup manusia lain. Waspadalah!

Cara terbaik menghapus teror dan teroris informasi adalah melalu edukasi moral yang terus menerus agar manusia jahat mampu kembali ke jalan yang benar.

Jika cara ini tidak di lakukan maka tak perlu heran bisa terjadi banyak korban dari gerakkan teror dan teroris informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun