Peristiwa besar yang seharusnya membuat kagum banyak namun ternyata bisa bernilai sangat jelek, terjadi di negara kelahiran musik rock legenda The Rolling Stones, negara Inggris.
Peristiwa yang di sebut sebagai "predator sex paling bejat sedunia" mengakibatkan  kehebohan di negara Inggris dan Indonesia.
Cerita non fiksi yang tersebar di media "secepat kilat" seperti televisi dan internet, telah membuat rasa malu dan geram yang sangat besar terhadap individu tersebut. Tingkah belum yang pernah di lakukan oleh binatang apapun namun di laksanakan oleh mahluk  paling mulia di mata Tuhan.
Mahluk paling mulia ini terlahir di keluarga terhormat karena berasal dari kaum kaya ilmu dan kaya harta. Apapun bisa di dapat dengan cara santun karena uang dan relasi yang mendukung.
Tapi perjalanan hidup manusia memang misteri. Manusia hanya bisa berharap juga berusaha dan Tuhan jua yang memutuskan nasib hambanya.
Sekitar seratus lebih pria muda berumur produktif menjadi korban kerakusan napsu kelamin di negara yang terkenal juga dengan klub bola yaitu Inggris.
Para korban sebelum di sentuh di berikan cairan bius yang bercampur dengan minuman keras sehingga membuat si korban menjadi lupa ingatan.
Pemangsa ini memang pintar karena untuk menangkap incarannya tidak menggunakan ucapan magis tapi memakai logika tingkat tinggi, maka tidak mungkin para roh sesat meminta tumbal mahluk hidup dari si pemangsa.
Ternyata cerita yang mampu menarik perhatian saya adalah karena si pemangsa yang berasal dari kaum elit namun mengunakan cara yang tak elit untuk mendapatkan kepuasan duniawi.
Ini adalah sedikit bukti yaitu orang yang berpenampilan bagus belum tentu berperilaku baik. Padahal dengan ilmu dan hartanya, kenikmatan ranjang bisa di dapat tanpa harus bersikap melanggar hukum positif di negara tersebut.
Namun karena logika si pemangsa menginginkan untung besar dengan modal kecil maka lahir ide bagus yang berakibat sangat buruk di masa depan yaitu hukuman seumur hidup.