Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candu Futuristis

18 Oktober 2019   22:45 Diperbarui: 18 Oktober 2019   22:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Begini, pada awal tahun dua ribuan ada trend baru yaitu rental playstation. Disana setiap individu bisa bermain game animasi bertemakan olah raga seperti, bola, balap mobil, balap motor. Ada juga game bertemakan perang dunia ke dua sampai tema perang moderen. Dan saya paling suka menggunakan pesawat tempur atau kapal selam sebagai pemain.

Namun saat ini hal tersebut terasa kuno karena pemainan tersebut bisa di gunakan di Smart phone. Ada rasa senang karena ada ruang pribadi tanpa harus terganggu oleh pihak lain.

Jika menggunakan rental playstation ada batas waktu yang tersedia, dengan smart phone hal itu dianggap tidak ada. Tidak ada batas kecuali pulsa kosong.

Nah di sinilah kasus ini terjadi. Jika tidak ada pulsa mereka marah lalu melempar handphone. Ucapan orang tua tidak di gubris karena terlalu asyik bermain gawai.

Logika yang seharusnya di isi oleh ilmu bermanfaat ternyata di isi oleh cerita khayalan yang menyenangkan. Proses pembelajaran di anggap sebagai bebas berat sehingga perlu suasana santai yang membuat bahagia .

Sayang di sayangkan para remaja mendapatkan kesenangan semu yang membuat mereka menjadi ketagihan. Mungkin ini terjadi karena lingkungan sekitar memberikan andil untuk menciptakan manusia yang senang hidup di dunia khayalan.

Lingkungan sekitar mampu menciptakan pola pikir manusia yang bersebrangan dengan budaya lampau. Bisa juga manusia membuang pola pikir lama karena kecewa dengan kenyataan yang terjadi.

Para remaja stres merasa mereka kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan selalu merasa sebagai kelompok yang kalah. Dengan bermain gawai semau hati. Para remaja ini bisa merasa puas karena ego mereka tersalurkan.

Akhirnya mereka menganggap bahwa smart phone adalah teman yang baik karena mampu membuat mereka bahagia. Kejadian ini mirip dengan cerita di film sains fiksi dari hollywood, yang menciptakan robot sebagai teman sejati.

Bahkan saat ini sudah ada robot yang berfungsi sebagai teman bercinta. Hal ini menandakan bahwa hubungan manusia semakin renggang. Komunikasi antar manusia bisa terjadi bila ada kejadian yang bersifat darurat saja.

Satu cara untuk membendung musibah dari candu futuristis adalah mulai merekatkan kembali hubungan yang manusiawi seperti pertemuan bulanan atau saling sapa antar individu tanpa melihat kelas sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun