Mohon tunggu...
Nando Sengkang
Nando Sengkang Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Penikmat Filsafat, Politik, Sastra, dan Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir, "Kado" Tahun Baru untuk Ibu Kota

2 Januari 2020   14:43 Diperbarui: 3 Januari 2020   08:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kondisi seperti itu, hemat saya, adalah baik untuk merenungkan cara "yang lain" ini untuk sedikit mendinginkan situasi. Cara "yang lain" adalah dengan mengubah pola pikir kita yang menganggap banjir sebagai bencana turun-temurun, menjadi "kado" terindah bagi kita, khusunya warga ibu kota, di tahun yang baru ini. 

"Kado" itu kita maknai sebagai ajakan sederhana untuk kita agar sama-sama menjaga lingkungan di ibu kota agar tetap lestari. Cara sederhana, yaitu tidak membuang sampah di sungai dan selokan-selokan kecil. Justru sampah-sampah yang memadati sungai dan selokan adalah penyebab yang menghabat aliran air. Sampah-sampah yang menumpuk itulah menjadi "bendungan" yang membaut air terus meluap, hingga menyebabkan banjir.

Banjir adalah "kado" bagi kita. "Kado" itu menjadi "tamparan keras" untuk mendorong kita agar menjaga lingkungan di ibu kota. Jika kita refleksikan bersama ajakan itu, sebenarnya itulah cara-cara jitu untuk mengatasi banjir yang akan datang berikutnya. Jika semua sungai-sungai dan selokan kecil lancar tanpa sumbatan sampah-sampah yang menumpuk, alhasil, aliran air akan lancar menuju pembuangan lepas.

Akhir kata, terimalah "kado" terindah itu, yang adalah banjir! Dengan menerima dan menikmatinya, kiranya ajakan untuk menjaga lingkungan bisa menjadi resolusi kita di tahun baru. Semoga realistis, bukan utopis!

                         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun